Pemanfaatan Harta Pusako Tinggi di Minangkabau Terhadap Perlindungan Anak Korban Penelantaran Rumah Tangga dalam Konsep ABS-SBK dan Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.30983/usraty.v1i2.7743Abstract
Pada penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemanfaatan harta pusako di Minangkabau terhadap perannya dalam melindungi anak korban penelantaran dalam rumah tangga, di tengah tingginya angka penelantaran anak di Indonesia (920 kasus) pada tahun 2019. Dengan terbukanya interpretasi terhadap pemanfaatan ini, dapat dijadikan sebagai model pemanfaatan yang konstruktif di luar empat syarat pemanfaatan utama di dalam adat; (a) Mayat tabujua di tangah rumah (b) rumah gadang katirisan, (c) gadih gadang alun balaki, (d) mambangkik batang tarandam. Melihat permasalahan tersebut bagaimana pemanfaatan harta pusaso tinggi di Minagkabau dalam melindungi anak korban penelantaran rumah tangga. Metodoligi penelitian ini dengan jenis penelitian yuridis normatif dengan melihat gagasan yang ada pada konsep Minangkabau dan literatur yang menjelaskannya beserta bahan hukum lainnya. Hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah prinsip kearifan lokal menjadi alternatif yang sangat penting dikembangkan dengan gagasan anak dipangku kemanakan dibimbing yakni peran kolektifitas yang sangat humanis dan tidak individual sehingga ketika terjadi perpecahan rumah tangga anak tidak selalu mendapat dampak atau terlantarkan.
This study aims to examine the benefits of heritage property in Minangkabau on its role in protecting  child victims of neglect in the household, amid the high rate of child neglect in Indonesia (920 cases) in 2019. With the open interpretation of this use, it can be used as a model of constructive use beyond the four main conditions of use within customs; (a) Tabujua corpse in the house tangah (b) gadang katirisan house, (c) gadih gadang alun balaki, (d) mambangkik batang tarandam. Seeing this problem, how to use high inheritance property in Minagkabau in protecting children victims of domestic neglect. The methodology of this research is with the type of normative juridical research by looking at the ideas that exist in the Minangkabau concept and the literature that explains it along with other legal materials. The result that will be obtained from this study is that the principle of local wisdom is a very important alternative developed with the idea of children on the lap of safety being guided, namely the role of collectivity that is very humanist and not individual so that when there is a household split, children are not always affected or abandoned.
References
A. A. Navis. Alam Takambang Jadi Guru, Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: PT. Pustaka Grafitipers. 1986
Ariani, Hajeng Wulandari, Suyanto, 2021, Kekerasan dan Penelantaran pada Anak, UB Press, Malang.
Amir, M. SMasyarakat Adat Minangkabau Terancam Punah. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya. . 2007.
Aminuddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.Raja Grafindo Jakarta, 2008.
Achmad Ali. Menguak Tabir Hukum (suatu Kajian Filosofi dan Sosiologis).
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
E. G. Guba dan Y. S. Lincoln, Kontroversi Paradigmatik, Kontradiksi dan Arus Perpaduan Baru, dalam Norman K. Denzin dan Y. S. Lincoln, Tha Sage Handbook Of Qualitative Research Edisi Ketiga, dialihbahasakan oleh Dariyatno, Pustaka Pelajar, Yogyakarta ,2011.
Harjono, Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa, ctk. Pertama, Konstitusi Press, Jakarta, 2008.
Irwansyah, 2021, Penelitian Hukum, Mirra Buana Media, Yogyakarta.
Lexi J. Moleong, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Jurnal
Fitriani, Mahmud Mulyadi, Muhammad Ekaputra, Chairul Bariah. Tindak Pidana Penelantaran Rumah Tangga Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 467k/pid.sus/2013). USU Law Journal. 2015;3(3):28–39.
Aulawi A. Penelantaran Rumah Tangga Sebagai Bentuk Kekerasan Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2004. pro.patria.j.pendidik.kewarganegaraan .huk.sos.politik [Internet]. 2018 Aug 31 [cited 2023 Nov 5];1(1):48–61. Available from: http://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index.php/propatria/article/view/143
Prastyananda N. Penelantaran rumah tangga (Kajian hukum dan gender). Muwazah. 2016;8(1). Penelantaran Rumah Tangga [Internet]. JalaStoria.id. 2019 [cited 2023 Nov 5]. Available from: https://www.jalastoria.id/penelantaran-rumah-tangga/
Harahap RA, Panjaitan RD. Penelantaran Anak. In Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara; (1; vol. 1).
Mardi O, Fatmariza F. Faktor-Faktor Penyebab Keterabaian Hak-Hak Anak Pascaperceraian. JIC [Internet]. 2021 May 5 [cited 2023 Nov 5];6(1):182. Available from: https://journals.usm.ac.id/index.php/jic/article/view/3282
Ariani, Wulandari, H, Suyanto,. Kekerasan dan Penelantaran Pada Anak. Malang: UB Press,; 2021.
Fadillah AN. Perlindungan Hukum Terhadap Penelantaran Anggota Keluarga. Bacarita [Internet]. 2021 Nov 28 [cited 2023 Nov 5];2(1):25–31. Available from: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/bacarita/article/view/4666
Kato T. Change and Continuity in the Minangkabau Matrilineal System. Indonesia [Internet]. 1978 Apr [cited 2023 Nov 5];25:1. Available from: https://www.jstor.org/stable/3350964?origin=crossref
Tanner N. The Nuclear Family in Minangkabau Matriliny: The Mirror of Disputes. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde [Internet]. 1982 [cited 2023 Nov 5];138(1):129–51. Available from: http://www.jstor.org /stable/27863410
Kahn JS. Minangkabau Social Formations: Indonesian Peasants and the World-Economy [Internet]. 1st ed. Cambridge University Press; 1980 [cited 2023 Nov 5]. Available from: https://www.cambridge.org/core/product/ identifier/9780511557552/type/book
Yuhelna Y, Sri Rahmadani, Waza Karia Akbar. Penguatan Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Harta Pusaka Tinggi Di Minangkabau. EJPP [Internet]. 2021 May 1 [cited 2023 Nov 5];1(2):292–7. Available from: https://ejurnal-unespadang.ac.id/index.php/EJPP/article/view/354
Elfia E, Meirison M, Muhammadi Q. Distribution of Heritage Association of Harta Pusaka Tinggi And Harta Pusaka Rendah in Padang Pariaman. Ahkam [Internet]. 2020 Apr 30 [cited 2023 Nov 5];30(1):39. Available from: https://journal.walisongo.ac.id/index.php/ahkam/article/view/5273
Febriasi K. Perkembangan Syarat Menggadai Tanah Harta Pusaka Tinggi dalam Masyarakat Adat Minangkabau di Kabupaten Agam Nagari Kamang Mudiak. Premise Law Journal. 2015;4.
Jendri F. Tinjauan Maqashid Al-Syariah Terhadap Pengalihan Pemanfaatan Harta Pusaka Tinggi (Studi Kasus Di Jorong Koto Tuo, Nagari Salimpaung, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar) [Internet]. UIN Mahmud Yunus Batusangkar; 2021 [cited 2023 Nov 5]. Available from: http://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/handle/123456789/21075
Hendri A, Syamsuwir S, Burda H. Pengalihan Harta Pusaka Tinggi Perspektif Hukum Adat dan Hukum Islam (Studi Kasus Di Nagari Durian Gadang Kecamatan Sijunjung). Jisrah [Internet]. 2021 Apr 30 [cited 2023 Nov 5];2(1):85. Available from:https://ejournal.uinmybatusangkar.ac.id /ojs/index.php/jisrah/article/view/3212