PENALARAN MORAL SISWA BERINTELIGENSI TINGGI: STUDI KOMPARATIF GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DI SD MUHAMMADIYAH SAPEN YOGYAKARTA

Moral Measoning High Intellectual Student Gifted Parenting Style

Authors

December 31, 2017
December 31, 2017

Downloads

The objectives of this research is to know the difference of moral reasoning between boys and girls of high intelectual students perceived from authoritarian, authoritative and permissive parents. The subjects of this research were 81 high intellectual students at primary school of Muhammadiyah Sapen Yogyakarta The data of the study was collected by using two scales, they are Moral Reasoning scale and parenting style scale. Analysis of Variance (ANOVA) was applied to analyze the data, which resulted that parenting styles and gender interact each other in affecting moral reasoning ( F : 5,580; p = 0.006 < 0.05), and it means that there is a difference of moral reasoning among boys and girls of high intellectual students perceived from authoritarian, authoritative and permissive parenting styles Based on the finding above, it is suggested that educators should develop suitable teaching strategy which may enhance the high intellectual children positive developmental aspects by avoiding sex stereotypes; encouraging to be independent and tak a risk; and guiding in problem solving. It is suggested too that parents of high intellectual children should avoid different parenting between boys and girls and help them to make moral decision properly so the can avoid social adapting problems. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penalaran moral antara siswa berinteligensi tinggi yang memperoleh pola asuh otoriter, otoritatif, dan permisif. Subjek penelitian ini adalah 81 orang siswa berinteligensi tinggi kelas V di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan dua skala, yaitu skala penalaran moral dan skala persepsi pola asuh orang tua. Analisis Varians dua arah (Two Ways ANOVA) digunakan sebagai metode untuk mengalisis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pola asuh dan jenis kelamin saling berinteraksi dalam mempengaruhi penalaran moral siswa berinteligensi tinggi (F : 5,580; p = 0.006 < 0.05) sehingga disimpulkan ada perbedaan penalaran moral antara siswa laki-laki dan perempuan berinteligensi tinggi yang memperoleh pola asuh otoriter, otoritatif dan permisif Berdasarkan temuan di atas, disarankan bagi pendidik, hendaknya mengembangkan strategi mengajar yang tepat yang dapat mengembangkan aspek positif bagi anak berinteligensi tinggi dengan (a) menghindari stereotip peran jenis kelamin; (b) memberi dorongan bagi anak beringeligensi tinggi untuk independent dan berani mengambil resiko; (c) membimbing mereka dalam perilaku problem solving dan strategi pengambilan keputusan moral. Sedangkan bagi orang tua, hendaknya menghindarkan pola pengasuhan atau tuntutan (harapan) yang berbeda bagi anak laki-laki dan perempuan dan membantu mereka menetapkan batasan-batasan dalam membuat keputusan moral secara tepat sehingga terhindar dari masalah penyesuaian sosial.