EPISTEMOLOGI PEMIKIRAN ISLAM ‘ABED AL-JABIRI DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMIKIRAN KEISLAMAN

‘Abed al-Jabiri Islam Thought Epistemology and Turâts.

Authors

  • Nurfitriani Hayati
    fitriyani0926@gmail.com
    Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
July 7, 2017
July 15, 2017

Downloads

Religious issue that appearing in Arab society and how they give attention to their tradition or Turâts has made them overly glorifies the glories of the part and become retarded in the face of modernity. So the Issue has motivated Al-Jabiri to offer his idea. He pins down critically from what we call or reputed by “reference†and “how to refer toâ€. Abed al-Jabiri is one of Muslim philosopher and becomes one of the leading Islamic Arab thinker about tradition relevance in the modern era. He describes that today what we need is combination between “critical of the past era†in order to avoid from history manipulation and “critical today†in order to disappear the identity confirmation and the apology within confront every west concept or idea. Therefore, to find out more his epistemology concept about Islam thought also his thought implication for Islam, this paper examines al-Jabiri’s thought by critical analysis with library research method. The result of this paper makes the point that in reviewing and critiquing a tradition, Al-Jabiri uses of "historicity" (tarikhiyyah), "objectivity" (madlu'iyyah), and "continuity" (istimrariyah) to approach the tradition or Turâts. The approach of "Historicity" and "objectivity" itself are both in the sense of separation between the reader and the reading object (fasl al-qari’ ‘an al-maqru), while the "continuity" means connecting the reader to the reading object (washl al-qari ‘an al-maqru). Persoalan keagamaan yang muncul di tengah masyarakat Arab dan bagaimana mereka menyikapi tradisi atau yang disebut sebagai Turâts menunjukkan sikap yang terlalu mengagungkan kejayaan masa lalu dalam menghadapi modernitas. Hal tersebut yang kemudian mendorong al-Jabiri untuk memasarkan gagasan-gagasan yang dimilikinya. Ia menawarkan suatu ajakan untuk dapat memikirkan secara kritis apa yang dianggap sebagai “rujukan†dan “cara merujukâ€-nya. ‘Abed al-Jabiri adalah seorang filsuf Muslim dan menjadi salah satu pemikir Arab Islam yang terkemuka terkait dengan pemikirannya akan sebuah relevansi tradisi di zaman yang penuh dengan kemajuan (modernitas). Ia menjelaskan bahwa apa yang dibutuhkan saat ini adalah suatu kombinasi antara “kritik atas masa lalu†agar terhindar dari manipulasi sejarah untuk kepentingan sekarang, dan adanya “kritik masa kini†agar tidak muncul upaya penegasan identitas dan apologi dalam berhadapan dengan konsep-konsep Barat yang dianggap asing. Tulisan ini mengkaji pemikiran al-Jabiri dengan analisis kritis dan menggunakan metode kajian pustaka dalam membahas perjalanan intelektual ‘Abed al-Jabiri, serta konsep epistemologi pemikiran dan implikasinya bagi pemikiran keislaman. Adapun hasil dari analisa tulisan ini menunjukkan bahwa untuk meninjau ulang dan mengkritisi sebuah tradisi, Al-Jabiri menggunakan pendekatan “historisitas†(tarikhiyyah), “objektivitas†(madlu’iyyah), dan “kontinuitas†(istimrariyah) dalam menyikapi tradisi atau Turâts. Pendekatan “historisitas†dan “objektivitas†itu sendiri sama-sama dalam arti pemisahan antara sang pembaca dan objek bacaanya (fasl al-qari’ ‘an al-maqru), sedangkan “kontinuitas†berarti menghubungkan sang pembaca dengan objek bacaannya (washl al-qari ‘an al-maqru)