The Cultural Role of Traditional Leaders in Initiating The Formulation of Sharia Regional Regulations in West Sumatra
DOI:
https://doi.org/10.30983/it.v9i1.9220Keywords:
Traditional Leader (Ninik Mamak), Sharia Regional Regulation, Cultural-Religious CoexistenceAbstract
Abstract
This research aims to explore and analyze the role of the traditional leaders (Ninik Mamak) in West Sumatra in initiating and controlling the implementation of Sharia Regional Regulations (Perda Syariah) and how they act as a bridge between culture and religion. These traditional leaders play an important role in maintaining the balance between Minangkabau customs and the principles of Islamic law. The data sources for this qualitative research were the results of observations of Minangkabau customary life phenomena, interviews with Minangkabau customary figures and relevant parties, and documentation of research findings and news related to the Sharia Regional Regulation in West Sumatra. After analyzing the data using a sociological approach, specifically Max Weber's theories of Charisma and Authority, it was found that the traditional leaders of the Ninik Mamak played a significant role in initiating and controlling the implementation of the Sharia Regional Regulation in West Sumatra, while also taking on a moderating role between culture and religion. This is in line with the motto "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK). Their presence has helped create harmony between Minangkabau culture and Sharia law in the region, while also preserving cultural sustainability and ensuring the implementation of Islamic legal principles in accordance with the Minangkabau people's way of life.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dan menganalisis peran Ketua Adat (Ninik Mamak) di Sumatera Barat dalam menginisiasi dan mengontrol implementasi Peraturan Daerah Syariah (Perda Syariah) dan bagaimana mereka berperan sebagai penghubung antara budaya dan agama. Para pemimpin tradisional ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara adat Minangkabau dan prinsip-prinsip hukum Islam. Sumber data penelitian kualitatif ini adalah hasil dari observasi terhadap fenomena kehidupan adat Minangkabau, wawancara dengan para tokoh adat Minangkabau dan para pihak terkait, dan dokumentasi hasil penelitian serta berita-berita yang terkait dengan Perda Syariah di Sumatera Barat. Setelah data tersebut dianalisis dengan pendekatan sosiologis, yakni teori Karisma dan Otoritas Max Weber menunjukkan peran signifikan para tokoah adat Ninik Mamak dalam menginisiasi dan mengnotrol implementasi Perda Syariah di Sumatera Barat, sekaligus mengambil peran moderat antara budaya dan agama. Hal itu selaras dengan semboyan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Kehadiran mereka telah membantu menciptakan harmoni antara budaya Minangkabau dan hukum Syariah di wilayah tersebut sekaligus menjaga keberlanjutan budaya dan memastikan penerapan prinsip-prinsip hukum Islam yang sesuai dengan cara hidup masyarakat Minangkabau.
References
Adnan, Muhammad Fachri, Syamsir Syamsir, Zikri Alhadi, Hasbullah Malau, Annisa Vira Widesma, and Karjuni Dt. Maani. “Integration of Local Wisdom Values in Realizing Good Nagari Governance.” Jurnal Ilmu Sosial 21, no. 1 (June 2021): 39–56. https://doi.org/10.14710/jis.21.1.2022.39-56.
Alfarid, Adam, Chindy Trivendi Junior, and Putri Ramadani. “Implikasi Penetapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 Tentang Sumatra Barat Terhadap Politik Hukum Pemerintah Daerah Sumatra Barat.” Jurnal Hukum Lex Generalis 3, no. 10 (October 2022): 776–94. https://doi.org/10.56370/jhlg.v3i10.325.
Bakti Setiawan, Dian, and Neneng Oktarina. “Pelembagaan Filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah Dalam Struktur Kelembagaan Nagari Sebagai Satuan Pemerintahan Terendah Di Sumatera Barat.” UNES Journal of Swara Justisia 6, no. 4 (January 2023): 547. https://doi.org/10.31933/ujsj.v6i4.300.
Congge, Umar, and Supardi. “Peran Lembaga Adat Ammatoa dalam Mempertahankan Adat Istiadat Kajang di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.” Jurnal Ilmiah Administrasita Vol.8 No.2 (2017).
Damanik, Erond L. Politik Lokal, Dinamika Etnisitas pada Era Desentralisasi di Sumatera Utara. Medan: Bandung: Penerbit Simetri Institute, 2018.
Fauzi Bahar, Ketua LKAAM. “Interview With,” n.d.
Guyanie, Gugun El, and Moh Tamtowi. “Politik Legislasi Perda Syari’ah di Sumatera Barat.” Staatsrecht: Jurnal Hukum Kenegaraan Dan Politik Islam 1, no. 1 (January 2022). https://doi.org/10.14421/staatsrecht.v1i1.2377.
Hamidun, Andri, and Wijayanto. “Peran Niniak Mamak (Kepala Suku) terhadap Perumusan Kebijakan Pemerintahan Desa (Studi Nagari Jopang Manganti, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota).” Journal of Politic and Government Studies Vol.4 No.4 (2022): 185–94.
Hidayat Muhtar, Mohamad, and Nur Mohamad Kasim. Peraturan Daerah Syariah dalam Sistem Hukum Indonesia. Jawa Tengah: Purbalingga: Eureka Media Aksara, 2023.
“Interview with Syafruddin, a Prominent Cleric in West Sumatra, October 30, 2023.,” n.d.
“Interview with the Chairman and Head of LKAAM Payakumbuh City, November 1, 2023,” n.d.
“Interview with the Chairman and Management of LKAAM Bukittinggi, November 1, 2023,” n.d.
Komnas Perempuan. In the Name of Regional Autonomy: The Institutionalisation of Discrimination in Indonesia A Monitoring Report by The National Commission on Violence Against Women on The Status of Women’s Constitutional Rights in 16 Districts/Municipalities in 7 Provinces, 2010.
McCulloch, Andrew D. Charisma and Patronage Reasoning with Max Weber. England: England: Ashgate Publishing Limited, 2014.
Miles, Matthew B., and A. Michael Huberman. “Data Management and Analysis Methods.” In Handbooks of Qualitative Research. London: London: Sage Publications, 1994.
Muntoha. Otonomi Daerah Dan Perkembangan Peraturan Daerah Bernuansa Syari’ah. Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010.
Nashir, Haedar. Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis Di Indonesia. Bandung: Bandung: Penerbit Mizan, 2013.
Nugraha, Asep Bagja. “Perda Syariah Diurutkan Tahun Berdasarkan Provinsi,” 2013. https://www.scribd.com/doc/131377425/Perda-Syariah-Diurutkan-Tahun-Berdasarkan-Provinsi.
Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat. “Peratuan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari,” 2000.
Putra, Heru Permana, and Desi Syafriani. “Otonomi Daerah dan Pengaruhnya terhadap Kebijakan Daerah Bernuansa Syariah di Kota Padang.” Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies 3, no. 2 (December 2019): 118. https://doi.org/10.30983/it.v3i2.2417.
Rahmat, Aulia. “Reaktualisasi Nilai Islam dalam Budaya Minangkabau Melalui Kebijakan Desentralisasi.” El-Harakah Vo.13 No.1 (2013): 1–33. https://doi.org/https://media.neliti.com/media/publications/23743-ID-reaktualisasi-nilai-islam-dalam-budaya-minangkabau-melalui-kebijakan-desentralis.pdf.
Ritzer, George, and Jeffrey Stepnisky. Sociological Theory. Los Angeles: Los Angeles: SAGE Publications, 2018.
Samin, Yahya, and [at.al]. Peranan Mamak terhadap Kemenakan dalam Kebudayaan Minangkabau Masa Kini. Jakarta: Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
Sumarty, Betty. Revitalisasi Peran Ninik Mamak dalam Pemerintahan Nagari. Yogyakarta: Yogyakarta: PolGov, 2007.
Syafuan, Rozi, and Andriana Nina. Politik Kebangsaan dan Potret Perda Syariah di Indonesia: Studi Kasus Bulukumba dan Cianjur. Jakarta: Jakarta: LIPI, 2019.
“Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,” n.d.
“Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat,” n.d.
Yuhaldi, Yuhaldi. “Falsafah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah dan Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling.” Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora 5, No. 2 (December 2022): 402–9. https://doi.org/10.31539/kaganga.v5i2.4534.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Abdul Mughits, Syafruddin, athorrahman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

