Social Community in the Qur’an (A Study of Muhammad Abduh's Interpretation in Tafsir Al-Manar)

Authors

  • Muhammad Zubir (Sinta ID : 6687646), 1State Islamic University Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

DOI:

https://doi.org/10.30983/it.v6i1.5506

Keywords:

Social communities, Muhammad Abduh, Al-Manar

Abstract

This study offers Muhammad Abduh's ideas about awakening and advancing the backwardness of Islamic social communities which, left behind from western civilization from the perspective of the Koran. Abduh is a contemporary commentator and also a reformer of Islamic thought in the 19th century AD. This research is a library research using the maudhu'i interpretation research model. Based on Muhammad Abduh's interpretation of the verses of social community, it was found: 1). The concept of ummatan wasathan (middle society) is the best profile of society that should be applied by Muslims; 2). Ummah wahidah is an affirmation that humans are social creatures to live together and need each other; 3). Khairu ummah, is a guide to become the best and superior society by doing: al-amru bi al-ma''ruf, al-nahi 'an al-munkar, believing in Allah SWT and sticking to Islamic law; 4). The progress and decline of the Islamic community are greatly influenced by the efforts and awareness of the Islamic community to rise up and change their own destiny; and 5). Islam is present as the religion of rahmatan lil'alamin shalihun li kulli era wa al-makan. Several factors cause the backwardness and decline of the Islamic social community in various fields of life from other communities: 1). Abandoning the teachings of the Qur'an and Sunnah; 2). There is no unity and integrity of the people; and 3). Widespread understanding of jumud and taklid in religious matters.

Penelitian ini menawarkan ide pemikiran Muhammad Abduh dalam membangkitkan dan memajukan keterbelakangan komunitas sosial masyarakat Islam yang jauh tertinggal dari peradaban Barat perspektif al-Quran. Abduh adalah seorang mufassir kontemporer dan juga seorang tokoh pembaharu kebangkitan pemikiran dalam Islam abad ke 19 M. Penelitian ini merupakan penelitian library research dengan menggunakan model penelitian tafsir maudhu’i. Berdasarkan penafsiran Muhammad Abduh tentang ayat-ayat komunitas sosial, ditemukan: 1). Konsep ummatan wasathan (masyarakat pertengahan) merupakan profil masyarakat terbaik yang seharusnya diterapkan oleh umat Islam; 2). Ummah wahidah merupakan penegasan bahwa manusia adalah makhluk sosial untuk hidup bersama dan saling membutuhkan; 3). Khairu ummah, merupakan tuntunan untuk menjadi masyarakat terbaik dan unggul dengan melakukan: al-amru bi al-ma’’ruf, al-nahi ‘an al-munkar, beriman kepada Allah SWT dan berpegang teguh dengan syari’at Islam; 4). Kemajuan dan kemunduran masyarakat Islam sangat dipengaruhi oleh usaha dan kesadaran masyarakat Islam untuk bangkit dan merubah nasib sendiri; dan 5). Islam hadir sebagai agama rahmatan lil’alamin shalihun li kulli zaman wa al-makan. Beberapa faktor penyebab keterbelakangan dan kemunduran komunitas sosial Islam dalam berbagai bidang kehidupan dari komunitas lain: 1). Meninggalkan ajaran al-Qur’an dan Sunnah; 2). Tidak terjalinnya persatuan dan kesatuan umat; dan 3). Menyebarluasnya paham jumud dan taklid dalam persoalan agama.

References

Abdul Baqi, Muhammad Fuad. Mu’jam Al-Mufahras li Al-Faz Al-Qur’an Al-Karim. Cairo: Dar al-fikr, 1981.

Abdul Syukkur. “Metode Tafsir Al-Qur’an Komprehensif Perspektif Abdul Hay Al-Farmawi.†El-Furqania 06 (2020): 116–17.

Al-Dzahabiy, Muhammad Husain. Al-Tafsîr Wa Al-Mufassirûn. Qahirah: Maktabah al-Wahbah, 1995.

Al-Farmawi, Abdul Hayyi. Metode Tafsir Maudhu’i dan Cara Penerapannya, Judul Asli “Al-Bidayah fi Al-Tafsir Al-Maudhu’iyahâ€, Pent. Rosihan Anwar Jakarta: CV. Pustaka Setia, 2002.

Al-Zujaj, Abu Ishaq. Ma’ani Al-Qur’an wa I’rabuhu. Jilid 1. Beirut: ‘Alim al-Kitab, 1998.

Chailani, Muchammad Iqbal. “Pemikiran Harun Nasution Tentang Pendidikan dan Relevansinya dengan Pendidikan di Era Modern.†Manazhim: Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan Volume 1, no. Nomor 2 (2019): 45–60.

Departemen Agama. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama RI, 2009.

Gofur, Abdul. “Konsep Masyarakat Ideal dalam Perspektif Al-Qur’an.†IAIN Palopo, 2016.

Hanafi, A. Pengantar Teologi Islam. Jakarta: PT. Pustaka al-Husna Baru, 2003.

Hasanah, Uswatun. “Model dan Karakteristik Penafsiran Muh}ammad Abduh dan Rasyid Rida.†Hermeneutik Volume 9, no. 2 (2015).

Iyaziy, Muhammad Ali. Al-Mufassirun Hayatuhum wa Manahijuhum. Taheran: Wazarah al-Saqafah al-Irsyad al-Islami, 1414.

Jauhar Azizy, Faizah Ali Syibromalisi. Membahas Kitab Tafsir Klasik-Modern. Jakarta: Litbang UIN Jakarta, 2011.

Karim, Abdullah. “Pendekatan Tafsir Al-Quran dan Perkembangannya dalam Sejarah.†Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin 14, no. 1 (March 2016): 1. https://doi.org/10.18592/jiu.v14i1.682.

Kurdi, Sulaiman. “Masyarakat Ideal dalam Al-Qur’an (Pergulatan Pemikiran Ideologi Negara dalam Islam Antara Formalistik dan Substansialistik).†Jurnal Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora Vol. 14, no. 1 (2017).

Kusmana. “Pembaharuan Pemikiran Islam: Sebuah Konstruksi Intelektualisme Kesarjanaan Qur’an-Hadis.†Al Quds: Jurnal Studi Alquran Dan Hadis Vol. 6, no. 1 (2022).

Muhammad Sayyid Quthub. Islam: The Misunderstood Religion. Kuwait: The Ministry of Auqal and Islamic Affairs, 1964.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jilid 2. Vol. 2. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2015.

Nawawi, Rif’at Syauqi. Rasionalitas Tafsir Muhammad Abduh: Kajian Masalah Akidah dan Ibadah. Jakarta: Paramadina, 2002.

Nursila. “Interaksi Sosial Masyarakat dalam Al-Qur’an (Telaah QS. Al-Ḥujurat Ayat 13).†IAIN Palopo, 2019.

Ridha, Muhammad Rasyid. Tafsir Al-Manar. Jilid 2. Mesir: Dar al-Manar, 1367.

———. Tafsir Al-Manar. Jilid 4. Mesir: Dar al-Manar, 1367.

Shihab, Muhammad Quraish. Kaidah Tafsir. Jakarta: Lentera Hati, 2013.

———. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007.

Shihab, Muhammad Quraish, and Al-Misbah. Tafsir Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Vol. II. Jakarta: Lentera Hati, 2005.

Syadzali, Munawwir. Islam dan Tata Negara. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1993.

Zakaria, Abi Husain Ahmad bin Faris bin. Mu’jam Maqayis Al Lughah. Kairo: Syirkah Maktabah Musthafa al Babi, 1972.

Zulheldi. 6 Langkah Metodee Tafsir Maudhu’i. Jakarta: Rajawali, 2017.

Downloads

Submitted

2022-04-11

Accepted

2022-06-17

Published

2022-06-30