NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL (Konteks Budaya Minangkabau)

Authors

  • Kori Lilie Muslim

DOI:

https://doi.org/10.30983/fuaduna.v1i1.441

Abstract

This paper aims to analyze the influence of Islamic values in Indonesia in the form of culture and local wisdom of the Minangkabau people. We will discover the extraordinary fact that Minangkabau local culture and wisdom has a very high Islamic value. Culture is something very important in society, because culture is identity. Culture makes a society different from another society. In society, culture has its own value, just like the Arabic culture and Indonesian culture. The different from Arabic culture and Indonesian culture is influenced by desert. The arabic live in difficult way whereas the Indonesian live in prosperous area. The prosperous area. will create an extraordinary culture. Besides, the local wisdom in Indonesia is influenced by the sharia value. That is because of Islam has become the majority that affects everyone in Indonesia, espe cially Minangkabau people. The presence of Islam in Malay brought new concepts and values that replace the mystical values toward rational thinking. Islam also capable in solving unresolved problems in previous Malay beliefs. The deep influence makes Malay culture identicl with Islam. This is due to the proverb mention “ "syarak mengata adat memakai", which implies that custom is an operational of Islamic values. In addition, Malay culture are sourced from Islam and there is nothing opposite to Islam, if there is a conflict among the custom, the custum must succumb. This is expressed in “tradition be upon the religion, the religion be upon the Qur’an†Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai Islam di Indonesia dalam Budaya dan kearifan lokal orang Minangkabau. Kita akan menemukan fakta yang luar biasa, bahwa budaya dan kearifan lokal Minangkabau memiliki nilai Islam yang sangat tinggi. Berbicara tentang budaya, budaya adalah Sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat, karena budaya adalah identitas. Budaya membuat suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya. Dalam masyarakat, budaya memiliki nilai, tapi itu berbeda disetiap masyarakat. Kalau kita bandingkan dengan budaya Arab, penyebab budaya Indonesia berbeda dengan budaya Arab adalah budaya Arab dipengaruhi oleh padang pasir, jadi mereka hidup dalam kehidupan yang sulit sedangkan kehidupan orang Indonesia, mereka hidup pada daerah subur. Kawasan subur akan menciptakan budaya yang luar biasa. Kearifan lokal dalam masyarakat bisa dipengaruhi oleh Agama. Di Indonesia, kearifan lokal dipengaruhi oleh nilai syariah. Itu terjadi, karena Islam telah menjadi mayoritas yang mempengaruhi setiap orang di Indonesia, masyarakat Minangkabau khususnya. Kehadiran Islam di dunia Melayu membawa konsep-konsep dan nilai-nilai baru yang menggeser nilai-nilai yang berbau mistis ke arah pemikiran yang rasional. Islam juga mampu memecahkan persoalan-persoalan yang tak terpecahkan dalam keyakinan orang Melayu sebelumnya. Begitu dalamnya pengaruh Islam dalam kebudayaan Melayu sehingga banyak kalangan mengatakan bahwa Melayu identik dengan Islam. Hal ini disebabkan karena adanya pepatah adat yang menyebutkan “syarak mengata adat memakaiâ€, yang mengandung arti bahwa adat merupakan operasional dari nilai-nilai Islam. Di samping itu adat dalam kebudayaan Melayu bersumber dari Islam dan tidak boleh ada pertentangan adat dengan Islam, jika terdapat pertentangan maka adatlah yang mengalah. Hal ini diungkapkan dalam pepatah adat “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullahâ€.

References

Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Cet.I; Jakarta: PT. Logos Wacana

Ilmu,1999.

Alfian,(ed). Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Cet.I; Jakarta: PT.Gramedia,

Alisjahbana,S. Takdir.AntropologiBaru: Nilai-nilai sebagai Tenaga Integrasi dalam Pribadi, Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta :Universitas Nasional dan PT. Dian Rakyat,1986.

Endarswara, Suwandi. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.

Fyzee, A.A.A.Kebudayaan Islam: Asal-Usul dan Perkembangannya. Yogyakarta: Bagus Arafah, 1982.

Gazalba, Sidi. Asas-asas Kebudayaan Islam.Cet.I; Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1978.

Hans J, Daeng. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan: Tinjauan Antropologi, Yogyakarta:PustakaPelajar,2008.

Hasjmy,A. Sejarah Kebudayaan Islam. Cet.I; Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1975.

Irwan Abdullah, Dkk. Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2008.

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Cet.XX; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Cet.I; Yogyakarta: Bentang, 1995

Purwono Sastro Amijoyo. Kamus Inggris-Indonesia. Semarang: Widya Karya. 2007.

Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Press. 1992.

Sastrosupono, M. Suprihadi. Menghampiri Kebudayaan. Cet. I; Bandung: Alumni, 1982.

Setiawan, B. Ensiklopedi Nasional Indonesia, JilidVIII. Cet.I; Jakarta: PT.CiptaAdi

Pustaka,1990.

Silfia Hanani, dalam surau aset lokal Minangkabau. Bandung, Humaniora, 2002

Soebadio, Haryati, et. al. Budaya dan Manusia Indonesia.Cet. I; Yogyakarta: PT.

Hanindita, 1985.

Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Cet.II; Jakarta: CV. Rajawali, 1986.

Said Agil Husin Al-Munawar. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta : Ciputat Press. 2003.

Wigjodipoero, Soerojo. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: Gunung

Agung,1984.

Downloads

Submitted

2018-01-04

Accepted

2018-01-04

Published

2018-01-04