Tradition Mulao Cucu Ayae After Marriage Contract in Sungai Liuk Village: Urf and Interactionism Approach

Authors

  • Marsika Mayang Sari Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Angola
  • Zufriani Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia
  • Nuzul Iskandar Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/al-hurriyah.v9i2.8613

Keywords:

Mulao Cucu Ayae, Symbolic, Society, Cultural Preservation, Traditional Traditions

Abstract

The Mulao Cucu Ayae Tradition is a significant ceremony in Sungai Liuk Village, Kerinci, performed after the marriage contract. This study explores the symbolic meaning of the tradition and its role in fostering social and religious values. Using a qualitative descriptive approach, data were gathered through interviews and observations with local traditional leaders. The findings reveal that Mulao Cucu Ayae serves as both a religious ritual and a moral guide, instilling discipline and cleanliness in the prospective couple's household. Key symbols, such as "banana dandan kelapa," play a role in enhancing personal growth and community identity. Additionally, the tradition strengthens cultural ties and interpersonal relationships within the local community. This research underscores the importance of preserving such ceremonies and contributes to a broader understanding of Indonesia's rich and diverse religious traditions.

References

Afriyanti, N. “Mandi Balimau Dalam Tradisi Kenduri Sko Di Semurup Sebagai Bentuk Interaksi Sosial Masyarakat Islam Nusantara.” Musala Jurnal Pesantren Dan Kebudayaan Islam Nusantara 2, no. 1 (2023): 31–47. https://doi.org/10.37252/jpkin.v2i1.510.

Andika, Z D. “Tradisi Dan Budaya Masyarakat Melayu Dalam Perspektif Kebudayaan Berinai Sebelum Menikah Di Jambi.” Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah 2, no. 1 (2023): 153–59. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.22747.

Anjani, Sari Tri, and Iskandarsyah Siregar. “The Existence of Palang Pintu Culture in the Opening Procession of Betawi Traditional Weddings (Case Study: George Herbert Mead’s Symbolic Interactionism).” Formosa Journal of Sustainable Research 2, no. 3 (2023): 641–66. https://doi.org/10.55927/fjsr.v2i3.3517.

Arsandi, W, A Faisol, and D Rodafi. “Prespektif Hukum Islam Dalam Menyikapi Pernikahan Beda Weton Dan Beda Arah Rumah Sesuai Dengan Adat Setempat (Studi Kasus Desa Tempursari Kabupaten Lumajang).” Jurnal Ilmiah Hukum Keluarga Islam 5 (2023). http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index.

Atikah, N, and A Rifa. “Akulturasi Budaya Pada Pernikahan Etnis Mandailing Dan Minangkabau Di Pasaman.” Jurnal Pendidikan Tambusai 7, no. 3 (2023): 20526–33.

Aulia, A A, L Situmorang, and K M Boer. “Tradisi Rewang Sebagai Implementasi Fungsi Komunikasi Sosial Dalam Mempertahankan Solidaritas Masyarakat Rawa Makmur Kecamatan Palaran.” EJournal Ilmu Komunikasi 10, no. 4 (2022): 15–25.

Ayu, D, and T H Amaliah. “Praktik Akuntansi Dalam Tradisi Penebusan Kembar Mayang Pada Pernikahan Adat Jawa Yang Masih Bertahan Di Desa Sidoarjo Kec. Tulangohula Kab. Gorontalo.” Journal of Management & ... 6, no. 2 (2023): 269–78. https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/seiko/article/view/5882%0Ahttps://journal.stieamkop.ac.id/index.php/seiko/article/download/5882/3920.

Azwa, S A, and Khairussalam. “Interaksionisme Simbolik Makna Piduduk Dalam Kepercayaan Masyarakat Banjar Di Desa Sungai Kupang, Kabupaten Banjar.” Huma: Jurnal Sosiologi 2, no. 2 (2023): 184–92. https://doi.org/10.20527/h-js.v2i2.70.

Dalmeda, M, and N Elian. “Makna Tradisi Tabuik Oleh Masyarakat Kota Pariaman (Studi Deskriptif Interaksionisme Simbolik).” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 18, no. 2 (2017): 135. https://doi.org/10.25077/jantro.v18i2.63.

Desa, D, B Kabupaten, F A Zakaria, D Indra, K Wijaya, and A Bidasari. “Peningkatan Pemahaman Akibat Hukum Terhadap Perkawinan Anak,” 2024.

Dunggio, R, E Hinta, and Muslimin. “Makna Simbol Verbal Dan Nonverbal Dalam Proses Adat Pernikahan Suku Bolango.” Jambura Journal of Linguistics and Literature 4, no. 2 (2023): 25–34. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjll.

Fariqoini, A, S Maryam, and Q Aini. “Tradisi Penyerahan Perabot Rumah Tangga Dalam Upacara Pernikahan Di Desa Bagor Wetan Sukomoro Nganjuk Perspektif ’Urf” 7, no. 1 (2023): 126–47.

Febrianti, R A, N Mustaqimmah, and C Yesicha. “Makna Simbolik Tradisi Malam Balacuik Dalam Pernikahan Di Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman” 6 (2024): 57–70.

Fitri, S E. “Makna Simbolik Pria Dan Wanita Dalam Tradisi Pernikahan (Etnografi Komunikasi Pada Tradisi ‘Metudau’ Di Masyarakat Ranau, Oku Selatan).” Jurnal Studi Ilmu Komunikasi 2, no. 2 (2023): 72–84. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsikom.

Gunawan, A. “Tradisi Upacara Perkawinan Adat Sunda (Tinjauan Sejarah Dan Budaya Di Kabupaten Kuningan).” Jurnal Artefak 6, no. 2 (2019): 71. https://doi.org/10.25157/ja.v6i2.2610.

Haq, A S. “Islam Dan Adat Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Suku Bugis: Analisis Interaksionisme Simbolik.” Al-Hukama’ 10, no. 2 (2021): 349–71. https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.349-371.

Hernawan, W, I Cahya Putri, and H Basri. “Perilaku Budaya Dalam Pernikahan Tradisi Lampung Pesisir.” Journal Media Public Relations 3, no. 2 (2023): 61–70. https://doi.org/10.37090/jmp.v3i2.1338.

Januardi, A, S Superman, and H Firmansyah. “Tradisi Masyarakat Sambas: Identifikasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dan Eksistensinya.” Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 13, no. 1 (2022): 185. https://doi.org/10.26418/j-psh.v13i1.52469.

Junaeda, S. “Tradisi A ’ Matoang Pasca Pernikahan Di Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto” 3, no. 1 (2023): 27–32.

Junaedi, M. “Perkawinan Anak, Hak Reproduksi Perempuan: Studi Perubahan Sosial Masyarakat Muslim Di Wonosobo.” NUansa: Jurnal Penelitian, Pengabdian Dan 1, no. 2 (2023): 58–70. http://ojs.nuwonosobo.or.id/index.php/nuansa/article/view/23.

Kusmayadi, Y. “Tradisi Sawer Panganten Sunda Di Desa Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 8, no. 2 (2018): 127. https://doi.org/10.25273/ajsp.v8i2.2470.

Lestari, I A. “Makna Tradisi Mipit Pare Pada Suku Sunda Di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.” DISCOURSE: Indonesian Journal of Social Studies and Education 1, no. 1 (2023): 1–7. https://doi.org/10.69875/djosse.v1i1.2.

Malik, A A, E N Hopipah, A Gunawan, and A H M Sidik. “Pesan Komunikasi Dalam Upacara Adat Pernikahan Sunda (Studi Etnografi Desa Rancakalong Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang).” Asep Abdul Malik 4, no. 4 (2023).

Marliani, S R, L Rukmana, and U Jambi. “Tradisi Dulang Dalam Adat Pernikahan Di Desa Ture Pemayung Jambi.” KRINOK | Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi 2, no. 2 (2023): 96–103. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i2.24965.

Nur, N, and M S Jailani. “Tradisi Ritual Bepapai Suku Banjar: Mandi Tolak Bala Calon Pengantin Suku Banjar Kuala-Tungkal Provinsi Jambi, Indonesia.” Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora 18, no. 2 (2020): 287. https://doi.org/10.18592/khazanah.v18i2.3920.

Pertiwi, L, R Harahap, E P Wuriyani, and I Muhardinata. “Kajian Makna Simbolik Dalam Kembar Mayang Pada Konteks Pernikahan Adat Jawa Sebagai Pengayaan Bahan Ajar Di Sekolah SD Negeri 106158.” SAP (Susunan Artikel Pendidikan) 7, no. 1 (2022): 92–100. https://doi.org/10.30998/sap.v7i1.12872.

Pratama, B A, and N Wahyuningsih. “Pernikahan Adat Jawa Di Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.” Haluan Sastra Budaya 2, no. 1 (2018): 19. https://doi.org/10.20961/hsb.v2i1.19604.

Rahayu, A R I. “Tradisi Munjungan Dalam Pernikahan Sunda Sebagai Perwujudan Nilai-Nilai Toleransi Di Masyarakat (Penelitian Kualitatif Di Desa Cimanglid …)” 3, no. 12 (2023): 404–12. http://repository.unpas.ac.id/64454/.

Ramadhianti, Aliyyah Bilqis, and Jazari S. J. “This Work Is Licensed under Creative Commons Attribution Non Commercial 4.0 International License.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam 4, no. 2 (2020): 40–49.

Sap, B, H Budiono, and S Widiatmoko. “Simbolisme Kembar Mayang Dalam Pernikahan Adat Jawa Di Kabupaten Kediri.” In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan Dan Pembelajaran), 662–71, 2023. https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/download/3717/247.

Soehardi. “Nilai-Nilai Tradisi Lisan Dalam Budaya Jawa.” Humaniora 14, no. 3 (2012): 1–13.

Sulistiarini, F E. “Kebudayaan Indis Sebagai Hasil Pengaruh Kebudayaan Barat Di Indonesia.” Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah 2, no. 1 (2023): 11–20. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.23562.

Suratno, S, and Miftah Inayatul Af’ida. “Tradisi Peminangan Di Desa Sukosari, Jumantono, Wonogiri, Dalam Perspektif Syariah.” BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam 5, no. 1 (2024): 50–63. https://doi.org/10.36701/bustanul.v5i1.1118.

Syuhada, S, Apdelmi, and A Rahman. “Marriage Custom by Bugis Tribe in Jambi City: The Study of Social Change.” Titian: Jurnal Ilmu Humaniora 3, no. 1 (2019): 124–33. https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian.

Zahrum, N, and Anita Marwing. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Uang Panai’ Dalam Tradisi Pernikahan Suku Bugis-Makassar.” BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam 4, no. 2 (2023): 266–82. https://doi.org/10.36701/bustanul.v4i2.935.

Downloads

Published

2024-12-31

Citation Check