Ethics of Public Advertising: The Effectiveness of Amar Ma'ruf Nahi Munkar (Islamic Legal Perspective)

Authors

  • Asep Ridwan Fauzi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
  • Dedi Sulaeman UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/al%20hurriyah.v8i2.6334

Keywords:

Advertisement, Ethics, Islamic Law

Abstract

The use of advertising has become a necessary and effective tool for entrepreneurs to promote their business products. The widespread use of technology and social media has also become an important tool to reach a wider audience. However, instead of becoming a superpower tool in terms of promotion, advertising has its own rules, including the need to be accompanied by knowledge and ethics that are in accordance with Sharia to ensure that consumer trust in the producer is good, as well as the relationship between humans and God. This research uses a descriptive qualitative method, which is a data collection technique in the form of analysis and conclusion. The data collection techniques used is document study, which involves tracing data from necessary documents, and observation study, which involves observation of the object being studied. The results of this research show that al-Buyu', particularly in advertising, should prioritize ethics such as honesty, decency, etc. Advertising that is accompanied by ethics can build consumer trust in the company, and advertising that is accompanied by the principle of amar ma’ruf nahi munkar is important in ensuring that al-buyu' is conducted correctly and does not harm anyone.

Penggunaan iklan saat ini menjadi alat yang sangat dibutuhkan dan juga efektif bagi para wirausaha untuk mempromosikan barang dari bisnis mereka. Meluasnya penggunaan teknologi dan media sosial juga menjadi alat penting untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Namun, alih-alih menjadi alat superpower dalam hal promosi, beriklan itu memiliki tatacara, diantaranya harus dibarengi dengan ilmu dan etika yang sesuai dengan syariat agar kepercayaan konsumen terhadap produsen dipandang baik, begitu pula hubungan manusia dengan tuhannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu Teknik pengumpulan data dalam bentuk analisis dan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumen, dengan cara penelusuran data dari dokumen-dokumen yang diperlukan dan juga studi observasi, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan diteliti. Hasil penelitian pada artikel ini bahwa dalam al-buyu’ khususnya periklanan sudah seharusnya mengedepankan etika seperti sejujuran, kesopanan, dan lain-lain. Iklan yang dibarengi dengan etika dapat membantu kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan iklan yang dibarengi dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar memiliki peran yang penting dalam memastikan pelaksanaan al-buyu’ dalam muamalah dilakukan secara benar dan tidak menyebabkan kerugian bagi siapapun.

References

Abdul Karim Syeikh. “Rekonstruksi Makna Dan Metode Penerapan Amar Ma’Ruf Nahi Munkar.†Al Idarah 2, no. 2 (2018): 1–22.

Akbar, Amin, and Nia Noviani. “Tantangan Dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan Di Indonesia.†Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang 2, no. 1 (2019): 18–25.

Al-Bukhari. “Shahih†no.6018 (n.d.).

Al-Mawardi. Adabud Duniya Wad Din. Beirut, Darul Fikr, 1992.

Ariefana, Pebriansyah. “MUI: Haram Kasih Nama Produk Neraka, Setan Dan Iblis,†2019. https://www.suara.com/news/2019/09/29/132102/mui-haram-kasih-nama-produk-neraka-setan-dan-iblis.

Ath-Thabrani, Imam. “Al-Mujamul Kabir†486–487 (n.d.).

Dawud, Imam Abu. Sunan Abu Dawud. Juz 4., n.d.

Effendy, Erwan, Nurul Aulia, Nur Alhikmah, and Boby Anasta. “Fungsi Periklanan Sebagai Alat Pengembangan Dakwah Pada Media Sosial.†IJurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9, no. 4 (2023): 405–12.

Fadli, Muhammad Rijal. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.†Humanika 21, no. 1 (2021): 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075.

Faiza, Siti Nur. “Penolakan Sertifikasi Label Halal MUI Surabaya Pada Produk ‘Mie Setan’ Perspektif Hukum Islam Dan Undang-Undang No 33 Tahun 2014.†Maliyah : Jurnal Hukum Bisnis Islam 11, no. 2 (2021): 260–81. https://doi.org/10.15642/maliyah.2021.11.2.104-125.

Habibie, Alfadl. “Pengenalan Aurat Bagi Anak Usia Dini Dalam Pandangan Islam.†Early Childhood : Jurnal Pendidikan 1, no. 2 (2017): 76–85. https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v1i2.115.

Joko Susanto. “Etika Komunikasi Islami.†WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 1, no. 1 (2020): 24. https://doi.org/10.51590/waraqat.v1i1.28.

“KBBI Daring,†2016.

MS, Syaifullah. “Etika Jual Beli Dalam Islam.†HUNAFA: Jurnal Studia Islamika 11, no. 2 (2014): 371–87. http://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/view/361/347.

Qs. Al-Baqarah: 148, n.d.

“Qs. Al-Maidah: 3,†n.d.

Rahma, and Harbani. “Dasar Hukum Jual Beli Dalam Islam, Bagaimana Aturannya?†DetikNews, 2021. https://news.detik.com/berita/d-5614666/dasar-hukum-jual-beli-dalam-islam-bagaimana-aturannya.

Sallam, Methaq Ahmed, and Fahad Ali Algammash. “An Investigation of Corporate Image Effect on WOM: The Role of Customer Satisfaction and Trust.†International Journal of Economics, Commerse and Management IV, no. 2 (2016).

Downloads

Published

2024-02-26

Citation Check