Methods and Stages of Ijtihad in Fiqh Nawazil: Correlation and Implementation in Fatwa of the Indonesia Ulama Council Related to Covid-19

Authors

DOI:

https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v7i1.5482

Keywords:

Ijtihad, Fiqh nawazil, Fatwa, Indonesian Ulama Council, Covid-19

Abstract

Fiqh, like the law in general, always faces new problems (nawÄzil) that need solutions through ijtihad. To establish the law of the problem of fiqh nawazil, a standard method of ijtihad is needed. Through this research, the author seeks to review the literature related to ijtihad fiqh nawazil to be assembled into a standard method, which is then compared with the procedure of establishing fatwa of the Indonesian Ulama Council (MUI) and used as a theory to dissect MUI fatwa related to Covid-19. From the results of the study of related literature, ijtihad fiqh nawazil can be conducted by three methods, namely bayÄnÄ«, ta’lÄ«lÄ«, and istiá¹£laḥī, which are then practiced through three stages, namely taá¹£awwur al-masalat, takyÄ«f fiqhÄ«, and taá¹­bÄ«q al-ahkÄm. Although there is a slight difference in the aspect of language between the methods and stages of the ijtihad fiqh nawazil with the MUI fatwa establishment procedure, both have the same substance, so it can be concluded that the fatwa establishment procedure of the MUI has included three stages of the ijtihad fiqh nawazil methods. This is increasingly seen in the MUI fatwa decree related to Covid-19, especially in the Law on the Use of AstraZeneca Vaccine.

Fikih, sebagaimana hukum pada umumnya, akan selalu menemui masalah-masalah baru (nawÄzil) yang membutuhkan solusi melalui proses ijtihad. Untuk menentukan hukum dari masalah fikih nawÄzil, diperlukan metode ijtihad yang baku. Melalui penelitian ini, penulis berupaya mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan ijtihad fikih nawÄzil untuk dapat dirangkai menjadi sebuah metode baku, yang kemudian dikomparasikan dengan prosedur penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta digunakan sebagai teori untuk membedah fatwa-fatwa MUI terkait Covid-19. Dari hasil pengkajian literatur-literatur terkait, ijtihad fikih nawÄzil dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu bayÄnÄ«, ta’lÄ«lÄ«, dan istiá¹£laḥī, yang kemudian dipraktikkan melalui tiga tahapan, yaitu taá¹£awwur al-masalat, takyÄ«f fiqhÄ«, dan taá¹­bÄ«q al-ahkÄm. Meskipun terdapat sedikit perbedaan dari aspek kebahasaan antara metode dan tahapan ijtihad fikih nawÄzil tersebut dengan prosedur penetapan fatwa MUI, keduanya memiliki substansi yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur penetapan fatwa MUI telah mencakup tiga tahapan dari metode ijtihad fikih nawÄzil tersebut. Hal ini semakin terlihat implementasinya dalam Surat Keputusan Fatwa MUI terkait Covid-19, terkhusus tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.

References

Abbasy, Nur al-DÄ«n. Al-IjtihÄd Al-Istiá¹£laḥi: MafhÅ«muhu, Hujjiyatuhu, MajÄluhu, ḌawÄbituhu. Beirut: DÄr Ibnu Hazm, 2007.

Abdurrahman, Asjmuni. “Sorotan Terhadap Beberapa Masalah Sekitar Ijtihad.†In Rekonstruksi Metodologi Ilmu-Ilmu Keislaman, edited by M. Affan and Ach. Baidowi Amiruddin. Yogyakarta: SUKA-Press, 2003.

AbÅ« al-Baá¹£l, Abd al-Naá¹£ir. “Al-Madkhal IlÄ Fiqh Al-NawÄzil.†Abhath Al-Yarmouk: Humanities and Social Sciences (AYHSS) 13, no. 1 (1997): 123–51.

Abu Zahrah, Muhammad. Ushul Al-Fiqh. Kairo: Dar al-Fikr al-’Arabi, n.d.

al-FayyÅ«mÄ«, Ahmad bin Muhammad. Al-Miá¹£bÄḥ Al-MunÄ«r FÄ« GharÄ«b Al-Syarḥ Al-KabÄ«r. Beirut: al-Maktabat al-Ilmiyyat, n.d.

al-GhazÄlÄ«, Muhammad bin Muhammad. Al-Mustaá¹£fÄ Min Ilm Al-Uṣūl. Giza: Maá¹­baat BÅ«lÄq, n.d.

al-NawawÄ«, Muhy al-DÄ«n. Rauá¸at Al-ṬÄlibÄ«n Wa Umdat Al-MuftÄ«n. Beirut: al-Maktab al-IslÄmÄ«, n.d.

al-Qahá¹­ÄnÄ«, Musfir bin AlÄ«. “Manhaj IstikhrÄj Al-AhkÄm Al-FiqhiyyÄt Li Al-NawÄzil Al-MuÄá¹£irat: DirÄsat Taá¹£iliyyat Taá¹­bÄ«qiyyat.†Umm al-QurÄ University, 2000.

al-Said, KhÄlid bin Abd al-AzÄ«z. Taṣīl Bahts Al-MasÄil Al-FiqhiyyÄt, n.d.

al-SuyÅ«á¹­Ä«, Jalal al-DÄ«n Abd al-RahmÄn bin AbÅ« Bakr. Al-IjtihÄd: Al-Radd AlÄ Man Akhlada IlÄ Al-Ardh Wa Jahila Anna Al-IjtihÄd Fi Kull Aá¹£r Fará¸. Aleksandria: Muassasat SyabÄb al-JÄmiat al-IskandÄriyyat, 1985.

al-SyÄtibÄ«, IbrahÄ«m bin MÅ«sÄ. Al-MuwÄfaqÄt Fi Uṣūl Al-Syariat. Beirut: DÄr al-Marifat, n.d.

al-ZabÄ«dÄ«, Muhammad Murtaá¸Ä. TÄj Al-ArÅ«s Min JawÄhir Al-QÄmÅ«s. Beirut: DÄr al-Maktabat al-HayÄt, n.d.

al-ZarkasyÄ«, Badr al-DÄ«n Muhammad bin BahÄdur. Al-Bahr Al-MuhÄ«á¹­ FÄ« Uṣūl Al-Fiqh. Kairo: DÄr al- á¹¢ofwat, 1992.

al-Zuhayli, Wahbah. Ushul Al-Fiqh Al-Islami. Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir, 1986.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Pengantar Hukum Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997.

———. Pengantar Ilmu Fiqh. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Basri, Helmi. Epistemologi Fiqih NawÄzil: Metode Penyelesaian Problematika Kontemporer. Bogor: Guepedia, 2020.

Faruki, Kemal A. Islamic Jurisprudence. New Delhi: Adam Publisher and Distributors, 1994.

Ibnu Qayyim, Syams al-DÄ«n Muhammad bin AbÅ« Bakr. IlÄm Al-MuwaqqiÄ«n an Rabb Al-Ä€lamÄ«n. Libanon: Muassasat JawÄd li al-ṬibÄah, n.d.

Imam, Muhammad Kamaluddin. Ushul Al-Fiqh Al-Islami. Aleksandria: Dar al-Mathbuat al-Jami’iyah, n.d.

Khallaf, ’Abd al-Wahhab. Mashadir Al-Tasyri’ Al-Islami Fi Ma La Nashsha Fihi. Kuwait: Dar al-Qalam, 1979.

Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa MUI Sejak Tahun 1975, n.d.

———. “Pedoman Dasar Majelis Ulama Indonesia.†In Musyawarah Nasional III, 1985.

———. “Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia.†In Musyawarah Nasional II, 1980.

———. “Peraturan Organisasi Majelis Ulama Indonesia.†Pedoman Penetapan Fatwa MUI, n.d.

———. Surat Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 (2021).

Mudzhar, Atho. FatÄwÄ Majlis Al-UlamÄ Al-IndÅ«nÄ«sÄ«: DirÄsat FÄ« Al-Fikr Al-TasyriÄ« Al-IslÄmÄ« Bi IndÅ«nÄ«siyyÄ 1975-1988. Jakarta: CENSIS, 1996.

———. Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi Dan Liberasi. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab-Indonesia. 2nd ed. Surabaya: Penerbit Pustaka Progresif, 1997.

Mushodiq, Muhamad Agus, and Ali Imron. “Peran Majelis Ulama Indonesia Dalam Mitigasi Pandemi Covid-19 (Tinjauan Tindakan Sosial Dan Dominasi Kekuasaan Max Weber).†SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 7, no. 5 (2020).

Nafis, Muhammad Cholil. Teori Hukum Ekonomi Syariah: Kajian Komprehensif Tentang Teori Hukum Ekonomi Islam, Penerapannya Dalam Fatwa Dewan Syariah National, Dan Penyerapannya Ke Dalam Peraturan Perundang-Undangan. Jakarta: UI Press, 2011.

Rajab, Alif Jumai, Muhamad Saddam Nurdin, and Hayatullah Mubarak. “Tinjauan Hukum Islam Pada Edaran Pemerintah Dan MUI Dalam Menyikapi Wabah Covid-19.†BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam 1, no. 2 (2020): 156–73.

Saeful, Achmad. “Menelaah Kembali Fatwa MUI Tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.†Syar’ie 3, no. 2 (2020): 156–71.

Saputera, Abdur Rahman Adi. “Menelisik Dinamika Dan Eksistensi Fatwa MUI Sebagai Upaya Mitigasi Pandemi Covid-19.†TAHKIM: Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam 3, no. 2 (2020): 59–78.

Suma, Muhammad Amin. Ijtihad Ibn Taimiyyah Dalam Bidang Fikih Islam. Jakarta: INIS, 1991.

Downloads

Submitted

2022-04-08

Accepted

2022-06-15

Published

2022-07-12