Memaknai Perolehan Rezki dalam Hukum Ekonomi Syariah

Authors

  • Endri Yenti Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Indonesia
  • Hasramita Hasramita Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Indonesia
  • Hanif Aidhil Alwana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v5i2.3613

Keywords:

Rezki, Ethics of Islamic Economic Law, Sharia Economic Law.

Abstract

Islam as a religion that has universal teachings, not only talks about aqidah as the main foundation of people in adhering to religion, but also teaches good relations among humans (muamalah). In Islam, the discussion of economics cannot be separated from the concept of sustenance, some people assume that sustenance is identical to property, because economic activity is an activity to fulfill material needs or property (al-Mal) as a life support. Economic activity is an effort to fulfill basic human needs in order to worship Allah SWT. Therefore, it must be ensured through the rules and methods justified by sharia. Although in principle various types of muamalah are permitted, the concept of usury is strictly not justified in sharia economic law, so it must also be ensured that in meeting daily needs, Muslims must obey these limits and provisions. The method used in this paper is to reveal the meaning of the limitations (arguments) of the Qur'an and Sunnah regarding the acquisition of sustenance then analyzed based on the sociological ethical aspects of Islamic economic law activities. And in this paper the activities of usury and gharar are one of the enemies of Islamic economics in the perspective of Islamic law.


Islam sebagai suatu agama yang memiliki ajaran universal, tidak hanya bicara tentang aqidah sebagai pondasi utama umat dalam menganut agama, tapi juga mengajarkan hubungan baik sesama manusia (muamalah). Dalam Islam, bahasan ekonomi tidak terlepas dari konsep rezki, sebagian masyarakat mengasumsikan bahwa rezki identik dengan harta, karena kegiatan ekonomi merupakan aktifitas pemenuhan kebutuhan material atau harta (al-Mal) sebagai penyangga kehidupan. Aktifitas ekonomi merupakan usaha pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam rangka menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Oleh karenanya mesti dipastikan melalui aturan dan cara yang dibenarkan syariah. Sekalipun pada prinsipnya, berbagai jenis muamalah dibolehkan. Konsep riba dengan tegas tidak dibenarkan dalam hukum ekonomi syariah, maka harus dipastikan pula dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, umat Islam harus patuh pada batas dan ketentuan tersebut. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah dengan mengungkap makna batasan (dalil) dari al-Qur`an dan Sunnah tentang perolehan rezki, kemudian dianalisis berdasarkan aspek etik sosiologis aktifitas hukum ekonomi Syariah. Dan dalam tulisan ini, aktifitas riba dan gharar menjadi salah satu musuh ekonomi dalam persepktif ekonomi syariah.


References

Al-Alusi. Ruhul Ma’ani fi Tafsir al Qur’an al-Azim. Maktabah al-Syamilah.

Al-Kaaf, Abdullah Zaki. 2002. Ekonomi Dalam Prespektif Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Al-Naisaburi, Abu Husain Muslim Ibn Hajjaj al-Kusairi. 2007. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Fikri.

Al-Thabari, Abu Ja’far. 2000. Jami’ al-Bayan fi ta’wi al-Qur’an. Beirut: Mu’assasah al-Risalah.

Aprianto, Naerul Edwin Kiky. 2016. Kebijakan Distribusi Dalam Pembangunan Ekonomi Islam. Jurnal Al-Amwal. Vol. 8. No. 2.

Bahsoan, Agil. 2011. Mashlahah Sebagai Maqashid al-Syariah (Tinjauan dalam Perspektif Ekonomi Islam), Jurnal Inovasi. Vol.8. No.1.

Baidowi, Aris. 2011. Etika Bisnis Perspektif Islam, Jurnal Hukum Islam (JHI) Vol.9, No.2, Desember.

Harun, Nasrun. 2007. Fiqh Mu'amalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Iskandar, Azwar, Khaerul Aqbar. 2019. Reposisi Praktik Ekonomi Islam: Studi Kritis Praktik Ekonomi Islam Di Indonesia. Jurnal Nukhbatul ‘Ulum: Bidang Kajian Islam Vol. 5. No.1.

Karim, Adiwarman A dan Oni Sahroni. 2015. Riba, Gharar dan Kaidah-kaidah Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Karim, Azwar Adiwarman. 2004. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lubis, Ibrahim. 1994. Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Jakarta: Kalam Mulia.

Martinelli, Ida 2018. Menelisik Dimensi Etika Dalam Kegiatan Ekonomi Menurut Perspektif Islam. Jurnal Edu Tech Vol. 4 No.1 Maret.

Medias, Fahmi. 2010. Wakaf Produktif Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. IV. No.1.

Mulyani, Sri. 2020. Pentingnya Ekonomi Syariah Bagi Perekonomian Global. Jakarta: Tempo.

Nur, Efa Rodiah. 2015. Riba Dan Gharar: Suatu Tinjauan Hukum Dan Etika Dalam Transaksi Bisnis Modern. Jurnal al-‘Adalah Vol. XII. No. 3. Juni.

Qardhawi, Yusuf. 1995. Norma dan Etika Ekonomi Islam, Judul Asli: Daur al-Qayyim wa al-Akhlaq fi al-Iqtishadi al-Islami, Penterjemah: Zainal Arifin. Jakarta: Gema Insani.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. Beirut: Dar al-Fikri. Tt.

Sholahuddin. 2007. M. Asas-Asas Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Downloads

Additional Files

Published

2020-12-31

Citation Check