Persecutory and Defamation as Barriers to Inheritance (Review of Maqāṣid Shari'ah in a Compilation of Islamic Law)

Authors

  • Wardatun Nabilah Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Indonesia
  • Deri Rizal Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Indonesia
  • Arifki Budia Warman Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v6i1.3274

Keywords:

Inheritance law, Kompilasi Hukum Islam, Maqāṣid Syarī’ah

Abstract

A Compilation of islamic law “Kompilasi Hukum Islamâ€, which was ratified through Presidential Instruction (or now decree) No. 1 of 1991, is a modern codification of Islamic individual and family law that becomes the standard of judges' reference in resolving cases in religious courts. One of the critical parts of KHI is inheritance, which is the main focus of this paper. The article on inheritance in KHI is interesting for further review because it has a different legal provision to fiqh or qanun. Through the study of libraries with a philosophical approach, this paper intends to analyze the provisions that become a barrier to inheritance from the perspective of MaqÄá¹£id al-Sharia. This study shows that the obstacles to obtaining inheritance for reasons of persecution and slander, as mentioned in article 173 KHI, are some barriers to one obtaining inheritance that are not discussed as a barrier to inheritance in the classic fiqh book of severe persecution and slander. Through literature research, it is understood that the decree of persecution and slander is a barrier to inheritance in line with the MaqÄá¹£id al-Sharia, namely to protect the soul (hifz al-nafsi), then guard the property (hifz al-mÄl) and further maintain self-respect (hifz al-'Ird) Thus. However, severe persecution and slander are not listed in classical Islamic jurisprudence as a barrier to inheritance. With the study of MaqÄá¹£id al-Sharia, these two things are very appropriate to be applied in the rule of inheritance law, especially in Indonesia, so that these two acts cause very much harm to the victim (heir).



 
“Kompilasi Hukum Islamâ€, yang disahkan melalui Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991, merupakan kodifikasi modern hukum perseorangan dan keluarga Islam yang menjadi standar rujukan para hakim dalam menyelesaikan perkara di pengadilan agama. Salah satu bagian penting KHI adalah kewarisan, yang menjadi fokus utama dalam tulisan ini. Pasal tentang waris dalam KHI menarik dikaji lebih lanjut karena memiliki ketentuan hukum yang berbeda dengan fiqh atau qanun. Melalui studi pustaka dengan pendekatan filosofis, tulisan ini bermaksud menganalisis ketentuan yang menjadi penghalang warisan dari perspektif MaqÄá¹£id al-Syarī’ah. Hasil studi ini menunjukkan bahwa halangan mendapatkan warisan karena alasan penganiayaan dan fitnah, sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 173 KHI terdapat beberapa penghalang seseorang mendapatkan hak waris yang tidak dibahas sebagai penghalang kewarisan dalam kitab fiqh klasik yaitu penganiayaan berat dan fitnah. Melalui penelitian kepustakaan, dipahami bahwa ketetapan penganiayaan dan memfitnah sebagai penghalang kewarisan sejalan dengan MaqÄá¹£id al-Syarī’ah yakni yakni untuk menjaga jiwa (hifẓal-nafsi), kemudian  menjaga harta (hifẓal-mÄl) dan selanjutnya menjaga kehormatan diri (hifẓ al-‘Irá¸) Maka, sekalipun penganiayaan berat dan fitnah tidak tercantum dalam fiqh klasik sebagai penghalang kewarisan, namun dengan kajian MaqÄá¹£id Syarī’ah, kedua hal ini sangat pantas diterapkan dalam aturan hukum waris, khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena dua perbuatan ini menyebabkan sangat banyak mudarat kepada korban (pewaris).

Author Biography

Wardatun Nabilah, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar

Wardatun Nabilah adalah alumni Pascasarjana IAIN Bukittinggi Tahun 2018 dan pernah menjadi dosen luar biasa Fakultas Syariah pada Tahun 2019. Saat ini aktif menjadi tenaga dosen di FaIAIN Batusangkar.

References

Al-Badawiy, Yusuf Ahmad Muḥammad. MaqÄá¹£idAl-Syarī’ah ’Inda Ibnu Taymiyyah. Urdun: Dar al- Nafais, 1999.

Al-Baghawiy, Abu Muḥammad Husain Ibnu Mas’ud. Tafsir Al-Baghawi : Ma’alimu at-Tanzil. Beirut: Dar Ibnu ’Azzam, 2002.

Al-Khadimi, Nurdin bin Mukhtar. Ilmu MaqÄá¹£id Syarī’ah. Riyadh, Arab Saudi: Maktabah ’Abikan, 2001.

Al-Syatibiy, Abu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muḥammad Al-Lakhmi. Al-Muwafaqat. Saudi Arabia: Dar Ibnu Affan, 1997.

Al-Zuhaily, Wahbah. Fiqh Al-Islam Wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr, 1986.

Ali, Muḥammad Daud. Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Aulia, Tim Redaksi Nuansa. Kompilasi Hukum Islam. Bandung, 2008.

Az-Zuhaili, Wahbah. Al-Wajiz Fi Uṣūl Fiqh. Beirut: Darul Fikir Muashir, 1999.

———. Fiqh Islam Wa Adillatuhu Jilid 1. Depok: Gema Insani, n.d.

Bahram, Abu Muḥammad Abdillah Ibn Abdirrahman Ibn Al-Fadl Ibn. Musnad Darimi. Riyadh, Arab Saudi, 2000. Darul Mughni.

Bukhari, Abu Abdillah Muḥammad bin Ismail. Al-Jami’ Al-Shahih. Kairo: Maktabah Salafiyah, 1979.

Busyro. Dasar-Dasar Filosofis Hukum Islam. Ponorogo: CV. Wadde Group, 2016.

Effendi, Satria. Uṣūl Fiqh. Jakarta: KENCANA, 2012.

Hasanudin, and Hasanudin. “Transformasi Fiqh Mawaris Dalam Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia†22, no. 1 (2021): 43–62.

Hermanto, Agus. “Konsep Maṣlaḥat Dalam Menyikapi Masalah Kontemporer (Studi Komparatif Al-Tūfi Dan Al-Ghazali).†Al-’Adalah 14, no. 2 (2017): 433. https://doi.org/10.24042/adalah.v14i2.2414.

Ikhsan, Khosip. “Penganiayaan Berat Sebagai Pengahalang Waris.†At-Tanwir 11, no. 2 (2019).

Islam, Kompilasi Hukum. “Kompilasi Hukum Islam,†2001.

Jurfi, Muḥammad. “Fitnah Sebagai Penghalang Ahli Waris (Studi Komparatif Pasal 173 Kompilasi Hukum Islam Dan Hukum Islam).†Lisan Al-Hal 14, no. 1 (2020): 49–50.

Kasir, Abu Fida Ismail. Tafsir Al-Qur’Än Al-’Azim. Beirut: Dar Ibnu ’Azzam, 2000.

Khallaf, Abdu al-Wahab Khallaf. Ilmu Al-Uṣūl Al-Fiqh. Iskandariah: Maktabah Da’wah Islamiyah, 2002.

Lubis, Amru Syaputra. “Perbedaan Seseorang Yang Terhalang Mendapatkan Warisan Dalam Khi Dan Fiqh.†Wahana Inovasi 9, no. 2 (2020).

Mesir, Komite Fakultas Syarī’ah Universitas Al-Azhar. Hukum Waris. Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2004.

Moeljatno. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Mutakin, Ali. “Teori MaqÄá¹£idAl Syarī’ah Dan Hubungannya Dengan Metode Istinbath Hukum.†Kanun, Jurnal Ilmu Hukum 19, no. 3 (2017): 547–70. https://doi.org/10.24042/ajsk.v17i1.1789.

Nasution, Amin Husein. Hukum Kewarisan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Ramdani, Riyan, and M Najib Karim. “Penganiayaan Berat Sebagai Alasan Penghalang Mewarisi Dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 173 Huruf A.†Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah 1, no. 2 (2020).

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. Kairo: Fath al-i’lam al-’arabi, n.d.

Sya’ban, Abdullah. Fiqh Al-Fitan Fi Daui Al-Sunnah. Kairo: Maktabah al-Balad al-Amin, 2000.

Syarifuddin, Amir. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: KENCANA, 2008.

———. Uṣūl Fiqh I. Jakarta: KENCANA, 2011.

Yakin, Ainul. “Urgensi Teori MaqÄá¹£idAl-Syarī’ah Dalam Penetapan Hukum Islam Dengan Pendekatan Maslahah Mursalah.†At-Turast 2, no. 1 (2015): 25–44.

Zahrah, Muḥammad Abu. Al-Jarimah Wa Al-Uqubah Fi Fiqh Islam. Kairo: Dar al-Fikr al-’Arabiy, 1998.

Downloads

Published

2021-08-25

Citation Check