Agricultural Commodity Zakat: Aspects of the Determination of 'Illat Law and Maá¹£lahah'

Authors

  • Yenni Batubara Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v6i1.2696

Keywords:

'Illat, Law, Zakat, Commodities, Agriculture.

Abstract


Nowadays, agricultural commodities are experiencing rapid growth and development with new agricultural innovations such as grafted plants and cross-breeding plants to more modern agriculture, namely hydroponics. This condition causes the agricultural products able to increase the income of farmers significantly. Agricultural products in Islamic law are one type of property that is obligatory for zakat. However, the arguments governing agricultural zakat only mention some agricultural products that are obligatory on zakat, including Jawawud, Wheat, Dates, and Raisins, so some agricultural commodities are out of the reach in these arguments, so there are no legal provisions. This research aims to see how to determine the legal provisions of zakat on agricultural or plantation commodities. This research is using literature studies method. The results of this study indicate that the product of agricultural commodities that have high economic value are qiyÄs on the types of fruits and grains that are obligatory for zakat, mentioned in the arguments of the Al-Qur' Än and Sunnah with various characteristics, and the functions it has, so that the provisions of agricultural zakat can be applied in issuing zakat on agricultural commodities. Then in terms of maslahah and maqasid shari'ah, the obligation of zakat on agricultural commodities can help fulfill the needs of the poor in particular, and mustahik zakat in general.
Komoditas pertanian dewasa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dengan inovasi pertanian yang baru seperti tanaman cangkok, tanaman hasil perkawinan silang hingga pertanian yang lebih modern yaitu hidroponik. Di mana hasil pertanian tersebut mampu meningkatkan penghasilan para petani secara signifikan. Hasil pertanian dalam hukum Islam adalah salah satu jenis harta yang wajib zakat. Tetapi, dali-dalil yang mengatur tentang zakat pertanian hanya menyebutkan beberapa hasil pertanian yang wajib zakat diantaranya, Jawawud, Gandum, Kusrma dan Kismis, maka secara tidak langsung hasil komoditas pertanian tidak tersentuh sama sekali di dalam dalil tersebut sehingga tidak ada ketetapan hukumnya. Tujuan dari penlitian ini adalah untuk melihat bagaimana penentuan ketentuan hukum dari zakat hasil komoditas pertanian atau perkebunan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi di-qiyÄs-kan pada jenis buah-buahan dan biji-bijian wajib zakat yang disebutkan dalam dalil-dalil al-Qur’Än dan Sunnah dengan berbagai sifat dan fungsi yang dimilikinya, sehingga ketentuan-ketentuan zakat pertanian dapat diberlakukan dalam mengeluarkan zakat hasil komoditas pertanian. Kemudian dilihat dari segi maslahah dan maqÄá¹£id syarī’ah, kewajiban zakat komoditas pertanian dapat membantu terpenuhinya kebutuhan fakir miskin khususnya, dan mustahik zakat pada umunya.

 

Author Biography

Yenni Batubara, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Yakin Usaha Sampai

References

Al-Fair, An Abi Ahmad bin Yahya. Ringkas Fiqh Sunnah. Jakarta: Ummul Qura, 2013.

Al-Utsaimin, Syaikh Muḥammad bin Shalih. Sifat Zakat Nabi Saw. Jakarta: Darus Sunnah Press, 2014.

Al-Zuhayly, Wahbah. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: Rosda Group, 1995.

Anwar, Asroful. “Implementasi Zakat Pertanian Cabai Perspektif Yusuf Al-Qaqdwahi: Studi Kasus Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara.†Jurnal of Islamic Law, Vol. 1, No. 1 (2017): 33–47.

Ash-Shiddieqy, Muḥammad Hasbi. Pedoman Zakat. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2009.

Ath-Thabrani, Abu Ja’far Muḥammad bin Jarir. Tafsir Ath-Thabrani. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Ayub, Hasan. Fiqh Ibadah Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah RasulullÄh Saw. Jakarta: Cakra Lintas Media, 2010.

Dewata, Mukti Fajar Nur, and Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Prenadamedia Group, 2005.

Hamat, Zahri, and Mohd Shukri Hanapi. “Taksiran Zakat Pertanian Dalam Kitab Sabil Al-Muhtadin.†Global Journal Al-Thaqafah, Vol. 6, No. 2 (2016): 99–113.

Hidayat, Fatah. “Zakat Hasil Pertanian Kontemporer.†Jurnal Pemikiran Hukum Islam 13 (2013).

Khalaf, Abdul Wahab. Ilmu Ushul Fiqh. Bandung: Gema Risalah Press, 1996.

Munira. “Interpretasi Zakat Pertanian Dan Perdagangan.†Jurnal Al-Risalah 14 (2018).

Nahdlah, Yuli Hauliatin. “Implementasi Zakat Hasil Pertanian Dalam Perspektif Hukum Islam ( Studi Di Desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur )â€, Vol. 1, No. 1 (2021).

Nopriardo, Widi Afriani, Afriani Pahlevi, Rizal. “Pelaksanaan Zakat Pertanian (Studi Kasus Petani Bawang Di Nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok).†Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan Dan Perbankan, Vol. 3, No. 1 (2018): 29–42.

Putri, Nofia Eka, and Dony Burhan Noor Hasan. “Analisis Pemahaman Masyarakat Dalam Menjalankan Kewajiban Zakat Pertanian.†Kaffa: Jurnal Fakultas Keislaman, Vol.1, No.1, (2020).

Qardawi, Yusuf. Hukum ZAKAT. Jakarta: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 1993.

Rosele, Muḥammad Ikhlas, Luqman Hj Abdullah, Mohd Anuar Ramli, and Syed Mohd Jeffri Syed Jaafar. “Pandangan Yusuf Al-Qardawi Mengenai Zakat Pertanian: Analisis Isu Terpilih.†Jurnal Al-Basirah, Vol. 8 No.1 (2018): 1–9.

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. Jakarta: PT. Pena Pundi Aksara, 2009.

Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Misbah. Tangerang: Lentera Hati, 2017.

Soekanto, Sorjono, and Sri Mamuji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.

Wasim, Arif Al. “Zakat Komoditas Pertanian Dalam Perspektif Hermeneutika Etik.†Syariati, Jurnal Studi Al-Qur’Än Dan Hukum, Vol. 3, No. 2 (2017): 199–218.

Downloads

Published

2021-08-25

Citation Check