Interpretation of Ijab Kabul Conditions: Pros and Cons of Ittihad Al-Majlis in Marriage Contract from a Contemporary Ulama Perspective

Dea Salma Sallom(1*)
(1) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
(*) Corresponding Author
DOI : 10.30983/alhurriyah.v7i1.5647

Abstract

Currently, numerous issues must be addressed by a human, particularly Muslims who follow strict rules in their daily lives. Islam regulates marriage in great detail including the issue of Ittihad al-majlis in the marriage contract (akad), which is now an issue due to technological advancements and human elasticity. The purpose of this study is to deeply examine the development of the concept of Ittihad al-majlis as an interpretation of the terms of the ijab kabul which are the pros and cons of society. This study used a qualitative descriptive approach with the library research method as a data source to determine the provisions of Islamic law and sharia principles to solve the problems. The study indicates that Ittihad al- majlis in the marriage akad has several meanings according to the views of the Islamic scholars (ulama) of the four madzhab ulama and contemporary ulama. Some argue that Ittihad al-majlis does not have to be united in one place, but the consent (ijab) and acceptance (kabul) should be in one place; it means that the person who will perform the ijab and kabul does not have to be in the same place as well as the witnesses.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak problematika yang harus dihadapi oleh umat manusia, terlebih umat Islam yang memiliki aturan khusus dalam menjalani kehidupan. Islam mengatur masalah pernikahan dengan sangat detail mengenai aturan-aturan yang harus ditaati oleh penganutnya, termasuk masalah ittihad al-majlis dalam akad nikah yang kini menjadi problem sebab perkembangan teknologi dan elastisitas manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara lebih dalam perkembangan konsep ittihad majlis sebagai interpretasi syarat ijab kabul yang menjadi pro-kontra masyarakat karena perkembangan zaman yang semakin maju dan kondisi yang tidak terduga. Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode penelitian pustaka sebagai sumber datanya. Berdasarkan data dari bahan pustaka akan penulis gunakan untuk menentukan terkait ketentuan hukum Islam dan prinsip-prinsip syariat guna memecahkan permasalahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ittihad al-majlis dalam akad nikah memiliki beberapa arti menurut pandangan ulama empat madzhab dan ulama kontemporer. Sebagian berpendapat bahwa ittihad al-majlis tidak harus bersatu dalam satu tempat, melainkan ijab dan kabulnya lah yang berada dalam satu tempat, artinya orang yang akan melakukan ijab dan kabul tidak harus berada di satu tempat begitu juga dengan saksi-saksinya.

Keywords


Ijab Kabul; Ittihad Al-Majlis; Marriage; Contemporary Ulama

References


A-Juzairi, Syaikh Abdurrahman. Fikih Empat Madzhab. Jilid 5. Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2017.

AA, MULTAZIM. “Konsepsi Imam Syafi’I Tentang Ittihadul Majlis Dalam Akad Nikah.” Mahakim: Journal of Islamic Family Law 4, no. 2 (2020): 141. https://doi.org/10.30762/mh.v4i2.2200.

Abidin, Slamet, and Aminuddin. Fiqh Munakahat Jilid 1. Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Adlan, Abdu Jabbar. Perbandingan Madzhab Fikih. Jombang: UNHASY, 1982.

Al-Anshari, Zakaria. Fathul Wahab. Semarang: Thoha Putra, n.d.

Al-Nawawi, Abi Zakaria. Raudhoh Al-Thalibi Wa ’Umdah Al-Muttaqin. Jilid IV. Beirut: Darul Fikri, 1996.

Anwar, Moh. Fiqih Islam. Karawang: Sinar Ilmu, 1979.

Azam, Abdu Aziz Muhammad, and Abudl Wahab Sayyed Hawas. Fiqih Munakahat Khitbah, Nikah Dan Talak. Jakarta: Amzah, 2011.

Effendi, Satria. Probematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer. Edited by Jaenal Arifin, Ah Azharuddin Lathif, and M Nurufl Irfan. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Farid, Miftah. “Nikah Online Perspektif Hukum.” Jurisprudentie 5 (2018): 179.

Fathka, Fina Septiana. “Akad Nikah Beda Majelis Perspektif Ulama Empat Madzhab.” UIN Syaifuddin Zuhri Purwokerto, 2021, 62.

Hakim, Rahmat. Hukum Perkawinan Islam. Pustaka Setia, 2000.

Kompilasi Hukum Islam (KHI). Permata Press, n.d.

Kurrohman, Taufik. “Keabsahan Akad Nikah Via Telepon Pendekatan Maslahah Al-Mursalah Dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, no. 1 (2014): 101.

Latif, Nasaruddin. Ilmu Perkawinan: Problematika Seputar Keluarga Dan Rumah Tangga. Bandung: Pustaka Hidayah, 2001.

Muta, D A N, Akhkhir Ī N Mengenai, Ahmad Uzair, and Izzuddin Ismail. “AKAD NIKAH SECARA ATAS TALIAN Mutaqaddimīn and Muta ’ Akhkhirīn ’ s Views on the Issue of Online Marriage Akad” 18, no. 2 (2021): 425.

Muthiah, Aulia. Hukum Islam, Dinamika Seputar Hukum Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017.

———. Hukum Islam: Dinamika Seputar Hukum Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017.

Naim, Abdul Haris. Fiqih Munakahat. Kudus: STAN Kudus, 2018.

Nisa’, Sururiyah Wasiatun. “Akad Nikah Online Perspektif Hukum Islam.” Hukum Islam 21, no. 2 (2021): 316. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/hukumislam/article/download/11734/7373.

Prof. Dr. Ir. Raihan, M.si. “Metodologi Penelitian.” Universitas Islam Jakarta, 2017, 50.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah. Edited by H Kamaluddin and A Marzuki. Indonesia. Bandung: Al-Ma’arif, 1986.

Saebani, Beni Ahmad. Fiqih Munakahat. Bandung: Pustaka Setia, 2018.

———. Fiqih Munakahat 1. Bandung: Pustaka Setia, 2018.

Sutisna, H. Syariah Islamiyah. Bogor: Penerbit IPB, n.d.

Undang-Undang Perkawinan. Permata Press, n.d.

Zahrah, Muhammad Abu. Tarikh Al-Madhahib Al-Islamiyyah Fi Siyasah Wa Aqa’id Wa Tarikh Al Madhahib Al-Fiqhiyyah. Kairo: Darul Fikri, n.d.

Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqhu Sunnah Wa Adilatuhu. Beirut: Darul Fikri, 1989.


Article Statistic

Abstract view : 234 times
PDF views : 135 times

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 DEA SALMA SALLOM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.