GERAKAN SEMPALAN AHMADIYAH :DARI FENOMENA URBAN KEAGAMAAN REFORMIS KE MESSIANIS-INTROVERSIONIS
Downloads
The phenomenon of fragment movement in Indonesia nowaday becomes very popular along with the lunge and the accompanying notes. Recently, it is reported the existence of fragment such as the Ismailis, Baatinites, and Qaramithah of the Shiite sect; Bahaiyyah and Ahmadiyah, and so on. The topic of this study is the existence of Ahmadiyah, a fragment drifts in Islam of this country and has aroused many debates, even leads to chaos. This study used three instruments, namely concepts, propositions and theories. The three instruments is a methodology to clarify the limits and substance of the examined. From the result of research, it can be explained that the Ahmadiyah initially present itself (in India-Pakistan and also in Indonesia) as a religious reformer sect, submissive to justice and nationality. Then, Ahmadiyah becomes very messianic-introversionis and avoid the activities outside their own circles. Ahmadiyya ever involved in Islamisation process of Indonesian scholars during the colonial era, then changed by eliminating its function as a pioneer reformism and rationalism in Islam.
Fenomena gerakan sempalan di Indonesia dewasa ini menjadi sangat populer seiring dengan sepak terjang dan catatan yang menyertainya. Belakangan ramai diberitakan keberadaan aliran sempalan seperti Ismailiyah, Batiniyah, dan Qaramithah dari sekte Syiah;  Bahaiyyah dan Ahmadiyah, dan sebagainya. Pada aras ini eksistensi kelompok sempalan yang diteliti adalah Ahmadiyyah, suatu aliran yang menyempal dalam agama Islam di tanah air dan telah menuai banyak perdebatan, dan bahkan memicu terjadinya chaos. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen yaitu konsep, proposisi dan teori. Ketiga intrumen ini merupakan bangunan metodologi untuk memperjelas batasan dan substansi yang dikaji. Dari hasil penelitian dapat diuraikan bahwa Ahmadiyah pada mulanya menampilkan diri (di India-Pakistan dan juga di Indonesia) sebagai aliran keagamaan reformis, berkhidmat kepada keadilan dan kebangsaan. Belakangan Ahmadiyah menjadi sangat messianis-introversionis dan menghindar dari kegiatan di luar kalangan mereka sendiri. Ahmadiyah yang pernah memainkan pengislaman kaum terdidik di Indonesia pada masa penjajahan, kemudian berubah dengan menghilangkan fungsinya sebagai pelopor reformisme dan rasionalisme dalam IslamBuku Teks
Al-Mawdudî, Abu Al-A’la, Ma Hiya Al-Qadiyaniyah?, (Kuwait: Dar el-Qalam, 1981)
Al-Nadawi, Mas’ud, Tarikh Al-Da’wah Al-Islamiyah fi al-Hindi (Kairo: Dar al-Arubah li al- Dakwah al-Ilsmiyah, t.th)
Al-Nadawi, Muhammas Ismail, Al-Qadiyaniah, Aradun wa Tahlilun, (Kairo: Majlis al-A’la li Al-Syuun al-Oslamiyah, t.th)
Hubaisy, Thaha Dasuqi, Al-Qadiyaniah Wamashiruha fi al-Tarikh, (Kairo: Dar al-Thibaah Al- Muhammadiyah bi al-Azhar, 1989)
McGuire, Meredith B., “Religion: the Social Contextâ€. (Leiden: Brill, 2002)
Robertson, Roland (ed.), Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologis, (Jakarta: Rajawali 1988) Sabiq, Sayyid, Al-Aqâid al-Islamiyyah, alih bahasa Moh. Abdai Rathomy, (Bandung: Diponegoro, 1993)
Wilson, Bryan, Religion in Sociological Perspective (Oxford: Oxford University Press, 1982)
Makalah dan Jurnal
Bruinessen, Martin Van, “Gerakan sempalan di kalangan umat Islam Indonesia: latar belakang sosial-budaya†(“Sectarian movements in Indonesian Islam: Social and cultural backgroundâ€), Ulumul Qur’an Vol. III No. 1, 1992,
Bruinessen, Martin Van, ‘Gerakan Sempalan di Kalangan Ummat Islam Indonesia’, Makalah seminar yang diselenggarakan oleh Yayasan Kajian Komunikasi Dakwah, 11 Februari 1989 di Jakarta
Burhanuddin, Nunu, ‘Tipologi Gerakan Sempalan di Kalangan Umat Islam Indonesia: Analisis Sosiologis dan Fungsional’, Makalah disampaikan pada Konferensi ACIS ke-10 12 September 2010 di Palembang.
Stark, Rodney, dan Williams Sims Bainbridge. ‘Of Churches, Sects, and Cults: Preliminary Concepts for a Theory of Religious Movements’, Journal for the Scientific Study of Religion 18, No 2, 1979
Sumber Internet
Bruinessen Van, “Gerakan sempalan di kalangan umat Islam Indonesiaâ€, <http://www.let.uu.nl_martin.vanbruinessen/ personal/gerakan_sempalan/html.> [diakses pada tanggal 1 November 2010]
Rokhmad, Ali, “Aliran Sesat dan Hegemoni Ortodoksiâ€, <http://www.arokhm./ mfp./html> [diakses pada tanggal 26
Oktober 2010]
Tim Ahmadiyah Lahore, “Sejarah Lahore†[diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim Ahmadiyah Lahore, “Sejarah Lahore†[diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim Bidang Aqidah Dan Aliran Keagamaan “Penjelasan Tentang Fatwa Aliran Ahmadiyahâ€, dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) VII MUI tanggal 26-29 Juli 2005 M./19-22 Jumadil Akhir 1426 H., <http://www.wikipedia. org/wiki/Ahmadiyyah> [diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim Hukum, “Legalitas Ahmadiyah“ [diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim, “SKB aliran Ahmadiyah diterbitkanâ€. BBCIndonesia’, <http://www.bbc. co.uk/indonesian/news/> [diakses pada 26 Agustus 2008]
Tim, “ Sejarah Ahmadiyah di Indonesia†[diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim, “Ahmadiyah†<http://www.wikipedia.org> [diakses pada tanggal 12 Juni 2015]
Tim, “Mirza Gulam Ahmad Si Mujaddid†[diakses pada tanggal 12 Juni 2017]
Tim, “Pokok Ajaran Ahmadiyah Lahore†< ht t p: // w w w. ahmadiy ah. org / > [diakses pada tanggal 21 Juli 2015]
Tim, “Sejarah Perkembangan Ahmadiyah†< ht t p:// w w w. w ikipe dia.org/w ik i/ Ahmadiyyah> [diakses pada tanggal 12
Juni 2015]
Wahid Abdurrahman, “ Esensi Sempalan†<http://www.gusdurnet.tripod.com/ klasik/81/810425.ag.html> [diakses pada tanggal 26 Oktober 2010]
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).