KEWIBAWAAN ( HIGH TOUCH) SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER

Authors

  • Darul Ilmi

DOI:

https://doi.org/10.30983/it.v1i1.329

Keywords:

Authority, Educational Media, Character

Abstract

Memahami pendidikan yang semakin hari semakin kompleks baik aspek pendidik, peserta didik, materi, media, metode dan lingkungan pendidikan diperlukan pula diperlukan pula pemahaman yang semakin komprehensif dari aspek di atas, namun tidak semua aspek di atas dapat dijelaskan dalam tulisan singkat ini tetapi dapat dijelaskan kewibawaan sebagai aspek media memiliki keterpautan dengan karakter peserta didik yang dibutuhkan karena kewibawaan itu mengandung keteladanan, kasih sayang, kelembutan, tindakan tegas yang mendidik, disiplin dan demokrasi yang terjelma dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar peserta didik memiliki kekuatan karakter sebagaimana digambarkan oleh berbagai pakar antara lain Dapat dipercaya (trustworthiness), 2) Rasa hormat dan perhatian (respect), 3) Tanggung jawab (responsibility), 4) Jujur (fairness), 5) Peduli (caring), 6) Kewarganegaraan (citizenship), 7) Ketulusan (lonesty), 8) Berani (courage), 9) Tekun (diligence), dan 10) Integritykter. Sehingga peserta didik memiliki kesadaran pemahaman yang tinggi, kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain dan nilai-nilai karakter mulia lainnya. Understanding the increasingly complex education of both aspects of educators, learners, materials, media, methods and educational environment is also required also an increasingly comprehensive understanding of the above aspects, but not all aspects of the above can be explained in this brief article but can be explained Authority as a media aspect has a link with the character of learners that is needed because it contains exemplary authority, compassion, tenderness, decisive actions that educate, discipline and democracy are incarnated in the learning process undertaken by educators so that learners have the power of character as described by various Experts trustworthiness, 2) Respect and respect, 3) Responsibility, 4) Fairness, 5) Caring, 6) Citizenship, 7) Sincerity (lonesty), 8) Courage, 9) Diligence, and 10) Integritykter. So that learners have a high awareness of awareness, awareness and commitment to apply good in everyday life, so as to manifest good behavior, honest, responsible, respect for others and other noble character values.

References

Barizi Ahmad. 2011. Pendidikan Integratif Akar Tradisi dan Integrasi Keimuan Pendidikan Islam. UIN Malang Press Bruce Joyce. (2009). Models of Teaching, Model-model Pengajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmiyati Zuchdi. 2010. Humanisasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Darul Ilmi. 2012. Pendekatan Humanistik Religius Dalam Pembelajaran. STAIN Bukittinggi Press

E. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. Bumi Aksara

_____, 2015. Revolusi Mental Dalam Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Lickona Thomas. 2013. Educating For Characteristic Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Mohammad Ali, 2011, Memahami Riset Prilaku dan Sosial, Bandung: Pustaka Cendekia

Muslich Masnur.2011.Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multimensional, Jakarta: Bumi Aksara.

Prayitno,2009, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Tim KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Tim KBBI.2007 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Wolf Shelby A. 2004. Interpreting Literature with Children. London, Lawrence Erlbaum associates, publishers.

Waini Rasyidin. 2014. Pedagogik Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Zamroni, 2000, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: Bayu Indra Grafika

Downloads

Submitted

2017-08-07

Accepted

2017-08-07

Published

2017-08-07