EKONOMIKA SYARIAH : Journal of Economic Studies

Analysis of Asset and Financing Contribution to Islamic Banking Profit in Indonesia by Vector Autoregression (VAR) Method

Nofinawati — 2024-12-30

The profit growth of Islamic banks in Indonesia tends to decline from the Covid-19 period to date. However, the number of assets and the amount of financing of Islamic banks tend to increase from one period to the next. This article discusses the contribution of assets and financing to the profitability of Islamic banking in Indonesia. This article was created using quantitative research methods. The data comes from the Financial Services Authority (OJK), namely data related to the amount of profit, assets, and financing in the Sharia Banking Statistics report, especially Sharia Commercial Banks from 2019 to 2023. Then the analysis of the contribution between the variables of assets, financing and profits of Islamic banks was analyzed using an econometric approach, namely the Vector Auto Regression (VAR) Method. The results of this study show that the profit variable of the previous period has a negative contribution to the endogenous profit variable. However, asset and financing variables in the previous period contributed positively to endogenous profit variables. There has been no previous research that discusses the contribution of variable assets and financing to the profit of Islamic banking in Indonesia using Vector Autoregressive Models. In order for the profit of Islamic banks to always increase, Islamic banks must always increase the number of their assets by increasing the amount of financing disbursed.

Pertumbuhan laba bank syariah di Indonesia cenderung menurun dari periode Covid-19 hingga saat ini. Namun, jumlah aset dan jumlah pembiayaan bank syariah cenderung mengalami peningkatan dari satu periode ke periode berikutnya. Artikel ini membahas mengenai kontribusi aset dan pembiayaan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu data terkait jumlah laba, aset, dan pembiayaan pada laporan Statistik Perbankan Syariah khususnya Bank Umum Syariah dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023. Kemudian analisis kontribusi antara variabel aset, pembiayaan dan laba bank syariah dianalisis dengan menggunakan pendekatan ekonometrika yaitu Metode Vector Auto Regression (VAR). Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel laba periode sebelumnya memiliki kontribusi negatif terhadap variabel laba endogen. Namun, variabel aset dan pembiayaan periode sebelumnya berkontribusi positif terhadap variabel laba endogen. Belum ada penelitian sebelumnya yang membahas mengenai kontribusi variabel aset dan pembiayaan terhadap laba perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan Vector Autoregressive Models. Agar laba bank syariah selalu meningkat, maka bank syariah harus selalu meningkatkan jumlah asetnya dengan cara meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Subjective Well-Being, Religiosity, Trust, and Altruism: an Islamic Perspective

Rakhmawati Rakhmawati — 2024-12-30

Subjective well-being (SWB) is often associated with increased productivity, creativity, innovation, and improved social relationships, all of which play a significant role in supporting a country's development. This research was carried out to examine SWB from an Islamic perspective. It also evaluated the importance of religiosity, trust, and altruism to SWB. The library research method was used in this research with data collected from journal articles, books, and the Qur’an. First, journal articles on the topic of SWB from an Islamic perspective were searched. Second, the Qur’an was examined to determine the references to the roles of religiosity, trust, and altruism. Third, the publications on the impact of religiosity, trust, and altruism were reviewed. The topic of SWB, from an Islamic perspective, is associated with happiness, as represented by the terms al-falah and al sa’adah. The implications are for individuals, educators, families, and governments to increase SWB through the enhancement of important indicators. The research strengthens empirical evidence on the positive impact of religiosity, trust, and altruism on SWB. It also proved that Islamic teachings on muamalat (social relations) are universal and provided benefits to non-Muslims.

Individu dengan kesejahteraan subjektif (subjective well-being/SWB) yang baik akan lebih produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki hubungan sosial yang baik. Hal tersebut merupakan aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis SWB dari perspektif Islam serta bagaimana peran religiositas, kepercayaan, dan altruisme terhadap SWB. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan data berasal dari artikel jurnal, buku, dan al-Qur’an. Pertama, artikel jurnal dengan topik SWB dalam perspektif Islam dibahas. Kedua, peran religiositas, kepercayaan dan altruisme dicari di dalam al-Qur’an. Ketiga, artikel jurnal terkait bukti empiris ketiga variabel tersebut terhadap SWB juga dibahas. Topik tentang SWB dalam perspektif Islam dihubungkan dengan kebahagiaan khususnya dengan istilah al-sa’adah dan al-falah. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk individu, pendidik, keluarga, dan pemerintah untuk meningkatkan SWB melalui tiga variabel yang dibahas di sini. Penelitian ini menguatkan penelitian empiris bahwa ada peran positif dari religiositas, kepercayaan terhadap orang lain, dan sifat altruisme dalam meningkatkan kebahagiaan. Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa ajaran Islam dalam muamalat (hubungan sosial) bersifat universal dan memberikan manfaat pada manusia bahkan untuk yang tidak beragama Islam.

Optimization of Islamic Financial Schemes for MSMEs Development

Agus Ahmad Nasrulloh — 2025-01-09

Abstract

The growth rate of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in the City/District of Tasikmalaya has increased steadily over the past six years at around 6.18% annually. MSMEs face challenges related to capital and business development, and the proposed solution is cooperation with financial institutions. However, MSMEs find it difficult to obtain financing from formal financial institutions due to a lack of collateral and sufficient knowledge about financing schemes suitable for their businesses. As a result, MSMEs have to seek funding from non-formal lenders with ribawi contracts, which contradict Islamic principles and local regulations. This practice is also inconsistent with Local Regulation No. 7 of 2014 of Tasikmalaya City and Governor Regulation No. 1 of 2022 of West Java. The aim of this research is to analyze opportunities, challenges, and strategies for optimizing shariah finance in the MSME sector in Tasikmalaya City/Regency. The type of research carried out was descriptive research with a mixed-method approach (qualitative and quantitative) using the Analytic Network Process (ANP). There were 8 respondents in this research, consisting of academics, practitioners, and regulators of Islamic financial institutions in Tasikmalaya City/Regency. The research results show that there are four problems and four solutions to optimize Islamic financial schemes in developing MSMEs, namely community problems, institutions, access, and regulations. The problems and solutions that must be addressed are primarily in society. Massive Islamic financial education needs to continue to be carried out, supported by access to Islamic financing and also the government's firmness in supporting MSMEs through Islamic financial institutions.

Tingkat pertumbuhan UMKM di Kota/Kabupaten Tasikmalaya meningkat stabil selama enam tahun terakhir dengan pertumbuhan 6,18% setiap tahunnya. UMKM mengalami kendala terkait modal dan pengembangan usaha, dan solusi yang diusulkan adalah kerjasama dengan lembaga keuangan. Namun, UMKM kesulitan mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan resmi karena tidak memiliki jaminan dan pengetahuan yang cukup tentang skema pembiayaan yang cocok untuk bisnis mereka. Akibatnya, UMKM harus mencari dana dari pemberi pinjaman non-formal dengan akad ribawi, yang bertentangan dengan prinsip Islam dan regulasi setempat. Praktik ini juga tidak sejalan dengan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peluang, tantangan dan strategi optimalisasi keuangan syariah pada sektor UMKM di Kota/Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Mixed Method (kualitatif dan kuantitatif) dengan menggunakan Analytic Network Process (ANP). Terdapat 8 orang responden dalam penelitian ini yang terdiri dari praktisi, akademisi, dan regulator lembaga keuangan syariah di Kota/Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat permasalahan dan empat solusi untuk mengoptimalkan skema keuangan syariah dalam mengembangkan UMKM, yaitu permasalahan masyarakat, kelembagaan, akses, regulasi. Permasalahan dan solusi yang harus dibenahi terutama pada masyarakat. Edukasi keuangan syariah secara masif perlu terus dilakukan, didukung dengan akses pembiayaan syariah dan juga ketegasan pemerintah dalam mendukung UMKM melalui lembaga keuangan syariah.