Edukasi Gizi Seimbang pada Siswa SMA Swasta Alwashliyah 1 Kota Medan
DOI:
https://doi.org/10.30983/dedikasia.v4i2.8691Keywords:
Nutrition knowledge, Balance nutrition, adolescenceAbstract
The importance of knowledge about balanced nutrition is increasing among adolescents, because adolescence is a critical phase for forming a healthy diet that will later have an impact on long-term health. However, the low understanding of the principles of balanced nutrition guidelines is still a challenge among adolescents. This community service activity aims to improve knowledge of balanced nutrition among adolescents at Alwashliyah 1 Private High School, Medan City. The method used is lectures and discussions, involving 30 adolescents at Alwashliyah 1 Private High School, Medan City, carried out in June-July 2024. The stages of the activity include preparation, implementation, and evaluation. Data were analyzed descriptively to see age and gender and tested using a paired t-test to assess differences in knowledge before and after nutrition education. The results showed a significant increase in knowledge of balanced nutrition after the intervention (p <0.05). The conclusion of this community service activity shows that balanced nutrition education through lecture and discussion methods is effective in improving adolescent knowledge about balanced nutrition.
Pentingnya pengetahuan tentang gizi seimbang semakin meningkat di kalangan remaja, karena masa remaja merupakan fase kritis untuk membentuk pola makan sehat yang nantinya berdampak pada kesehatan jangka panjang. Namun, rendahnya pemahaman tentang prinsip pedoman gizi seimbang masih menjadi tantangan di kalangan remaja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang pada remaja di SMA Swasta Alwashliyah 1 Kota Medan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, melibatkan 30 remaja di SMA Swasta Alwashliyah 1 Kota Medan, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2024. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat usia dan jenis kelamin dan diuji menggunakan paired t-test untuk menilai perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan gizi. Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan gizi seimbang setelah intervensi (p<0,05). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa pendidikan gizi seimbang melalui metode ceramah dan diskusi efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai gizi seimbang.
References
Baroroh, I. (2022). Peningkatan Pengetahuan tentang Pemenuhan Gizi Remaja dan Edukasi Pencegahan Stunting. Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 60–64.
Dahlan, M. S. (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan.
Fatmawati, I., & Wahyudi, C. T. (2023). Gizi Seimbang pada Remaja Putri di Sekolah Menengah. Jurnal Pengabdian Gizi Dan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 32–37.
Gifari, N., Nuzrina, R., Ronitawati, P., Sitoayu, L., & Kuswari, M. (2020). Edukasi Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik dalam Upaya Pencegahan Obesitas Remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(1), 55–62.
Indonesia, K. K. R. (2020). Profil kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan RI.
Irawan, A. M. A., Umami, Z., & Rahmawati, L. A. (2020). Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia, 2(2), 437290.
Izah, N., Muliani, R. H., Rakhimah, F., Desi, N. M., & Zumaro, E. M. (2023). Pengabdian Kepada Masyarakat Peningkatan Pengetahuan Gizi Remaja Dalam Upaya Cegah Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA), 3(1), 39–45.
Kemenkes, R. I. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Kemenkes RI.
Labatjo, R. (2024). Pelatihan Edukator Sebaya Sebagai Upaya Pencegahan Masalah Gizi pada Remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 8(1), 976–984.
Lestaluhu, S. A., Ruaida, N., & Rustam, N. (2020). Peningkatan Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Bagi Remaja Di SMA Negeri 1 Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 19–23.
Maslakhah, N. M., & Prameswari, G. N. (2022). Pengetahuan gizi, kebiasaan makan, dan kebiasaan olahraga dengan status gizi lebih remaja putri usia 16-18 tahun. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 2(1), 52–59.
Murdiningrum, S., & Handayani, H. (2021). Efektifitas media edukasi gizi untuk peningkatan pengetahuan gizi remaja. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur: Berbeda, Bermakna, Mulia, 7(3), 53–59.
Nurlaila, N., Astuti, D. P., Ernawati, E., Herniyatun, H., Rahmawati, R., & Puspitasari, R. (2024). Peningkatan Pengetahuan Gizi Remaja Melalui Diskusi Kelompok Sebaya Di Mibs Kebumen. Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian Dan Bakti), 5(1), 15–24.
Organization, W. H. (2021). Nutrition, overweight and obesity: factsheet on Sustainable Development Goals (SDGs): health targets. World Health Organization. Regional Office for Europe.
RI, K. (2014). Pedoman Gizi Seimbang Tahun 2014. Direktoran Jenderal Bina Gizi KIA.
Supu, L., Florensia, W., & Paramita, I. S. (2022). Edukasi Gizi pada Remaja Obesitas. Penerbit NEM.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Erni Rukmana, Yatty Destani Sandy, Kanaya Yori Damanik, Nindya Ayu Pristanti, Muhammad Edwin Fransiari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).