Pemanfaatan Kulit Jagung sebagai Bahan Cenderamata pada Daerah Pariwisata Salibutan

Authors

  • Rahmi Wiza Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Alfurqan Alfurqan Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Amri Amir Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30983/dedikasia.v1i2.5035

Keywords:

Corn Husks, Tourist, Salibutan(kulit jagung, pariwisata, salibutan)

Abstract

Nagari Salibutan has a tourist attraction called the Nyarai waterfall, which is visited by many local and foreign tourists. One of the efforts to increase tourism is by making souvenirs that function as souvenirs, reminder media and promotion of tourist attractions. Materials in making souvenirs are obtained from corn husks which are corn agricultural waste that has not been used optimally, with a land area of 10 ha producing 2 tons/ha of corn and its waste. With the use of corn husks, it can help the community in managing waste products optimally and reduce the high capital needed for souvenir raw materials. The training activities were carried out by providing knowledge about corn husk processing, discussions and the practice of making souvenirs using pattern making techniques, twisting and interlacing techniques. From the training carried out, trainees gain new knowledge, motivation and development of creativity in making souvenirs. The products produced in the training on making souvenirs made from corn husks are flowers, flower vases, key chains, wallets and bags. This product can not only be marketed directly at tourism sites but can also be marketed through online media.

 

Keywords: Souvenirs; Corn Husks; Tourist; Salibutan 

Nagari Salibutan memiliki objek wisata bernama air terjun nyarai, banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu upaya dalam meningkatkan pariwisata adalah dengan pembuatan cenderamata yang berfungsi sebagai oleh-oleh, media pengingat dan promosi tempat wisata. Bahan dalam pembuatan cenderamata diperoleh dari kulit jagung yang merupakan limbah hasil pertanian jagung yang belum dimanfaatkan secara maksimal, dengan luas tanah 10 Ha menghasilkan 2 ton/Ha jagung beserta limbahnya. Dengan pemanfaatan kulit jagung dapat membantu masyarakat dalam pengelolaan hasil limbah secara maksimal dan menekan modal yang tinggi terhadap kebutuhan bahan baku cenderamata. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan pemberiaan pengetahuan seputar pengolahan kulit jagung, diskusi dan praktek pembuatan cenderamata dengan teknik pembuatan pola, teknik pilin dan jalin. Dari pelatihan yang dilaksanakan, peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan baru, motifasi dan pengembangan kreatifitas dalam pembuatan cenderamata. Produk yang dihasilkan dalam pelatihan pembuatan cenderamata berbahan baku kulit jagung berupa bunga, vas bunga, gantungan kunci, dompet dan tas. Produk ini tidak hanya dapat dipasarkan langsung ditempat pariwisata namun juga dapat dipasarkan melalui media online.

 

Kata Kunci: cenderamata; kulit jagung; pariwisata; salibutan

Author Biographies

Rahmi Wiza, Universitas Negeri Padang, Indonesia

Dosen Ilmu Agama Islam UNP

Alfurqan Alfurqan, Universitas Negeri Padang, Indonesia

Dosen Ilmu Agama Islam UNP

Amri Amir, Universitas Negeri Padang, Indonesia

Dosen Ilmu Agama Islam UNP

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman. (2020). Kecamatan Lubuk Alung Dalam Angka.

Darma, I. G. K. I. P. (2019). Peranan Painting Bali sebagai Cendramata Khas Bali. Jurnal Pariwisata Budaya, 4(2).

Ginting, A. (2015). Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung untuk Produk Modular dengan Teknik Pilin (Cornhusk Industrial Waste for Modular Product with Twisting Technique). Jurnal Dinamika Kerajinan Dan Batik, 32(1).

Hasan, A., Halid, A., & Hasdiana, H. (2021, April 21). The Potential For Making Handicraft Products Using Corn Husk Fiber As An Alternative Raw Material. https://doi.org/10.4108/eai.25-11-2020.2306740

Hasdiana, A. (2018). Quality Improvement of Corn Husk as Raw Material for Textile Products. http://erabaru.net/iptek/80-bumilingkungan-/18915-produk-

Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2010). Practical Research: Planning and Design (9th ed.). Pearson.

Muhammad, H. (2018). Berwisata dan berpetualang di Hutan Gamaran. https://www.republika.co.id/berita/phtugp430/berwisata-dan-bertualang-di-hutan-gamaran

Novi Darmayanti, Febrianti, D. I., & Lestari, S. A. P. (2020). Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Untuk Meningkatkan Perekonomian Di Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Ekobis Abdimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 01(01). url: http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/baktikita%0APEMANFAATAN

Paresti, S., Dewi Sri Handayani Nuswantari, Erny Yuliani, & Samsudin, I. (2017). Prakarya. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahajeng, A. (2018). Strategi Pemasaran Produk Suvenir Pendukung Desa Wisata Tinalah dan Program Bela Beli Kulon Progo. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat, 1(1).

Sangian, D. A., Dengo, S., & Pombengi, J. D. (2018). Pendekatan Partisipatif dalam Pembangunan Desa Tawaang Kecamatan Tenga Kabupaen Minahasa Selatan. Jurnal Administrasi Publik, 4(56).

Saputri, R. A., & Warsono, H. (2017). Evaluasi Dampak Sosial Ekonomi dalam Pengembangan Wisata Goa Seplawan di Kabupaten Purworejo. Journal of Public Policy and Management Review, 6(4).

Selhendrizal. (2020). Potensi Desa Salibutan Lubuk Alung. In Laporan Tahunan Nagari Salibutan. Laporan Tahunan Nagari Salibutan tanggal update 29 Desember 2020.

The Collins Cobuild Dictionary. https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/souvenir diunggah tanggal 3 Oktober 2021

Downloads

Submitted

2021-11-24

Accepted

2022-01-18

Published

2021-12-30