Pesantren Community Paradigm Towards The Practice of Religious Moderation in West Sumatra
Downloads
The Government's efforts to find a formula for religious coolness have found momentum with the popular idea of Religious Moderation. This term is the main mission of Islam in realizing people who live in peace and provide benefits to others. This study aims to reveal the paradigm of the pesantren community towards the practice of Religious Moderation in West Sumatra. Community acceptance of the Religious Moderation discourse is due to several approaches that are easy to understand and prioritize aspects of local wisdom. The method used in this research is qualitative with a descriptive analysis approach to describe and explain the acceptance of pesantren communities in West Sumatra towards the practice of Religious Moderation. The results of this study can be concluded that in terms of values, the application of Religious Moderation has long been applied by exploring lessons sourced from the book of turast. While at the practice stage it still requires intense strengthening and education to the community in order to understand the benefits of applying this concept. The Moderate perspective has a positive impact when brought to a wider area, especially inter-religious relations. The contribution of this research can be used as a basis for policy makers (stakeholders) in formulating strategic plans in the field of community religion.
Upaya Pemerintah dalam menemukan formula kesejukan beragama telah menemukan momentumnya dengan gagasan populer yaitu Moderasi Beragama. Term ini merupakan misi utama Islam dalam mewujudkan umat yang hidup damai dan memberikan manfaat kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap paradigma komunitas pesantren terhadap praktek Moderasi Beragama di Sumatera Barat. Penerimaan masyarakat terhadap wacana Moderasi Beragama disebabkan oleh beberapa pendekatan yang dilakukan mudah dipahami dan mengutamakan aspek kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis untuk menggambarkan dan menjelaskan penerimaan komunitas pesantren di Sumatera Barat terhadap praktek Moderasi Beragama. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara nilai-nilai, penerapan Moderasi Beragama telah lama diterapkan dengan menggali pelajaran yang bersumber dari kitab turast. Sedangkan pada tahapan praktek masih memerlukan penguatan dan edukasi yang intens kepada masyarakat agar memahami manfaat dari penerapan konsep ini. Cara pandang Moderat berdampak positif ketika dibawa ke area yang lebih luas terutama hubungan antar umat beragama. Kontribusi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengambil kebijakan (stakeholders) dalam merumuskan rencana strategis dalam bidang keagamaan masyarakat.
Books
Abdillah, Masykuri, “Kedamaian dan Kerukunan dalam Perspektif Islam Wasatiyah” dalam Arief Subhan & Abdallah (ed), Konstruksi Moderasi Beragama: Catatan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta: PPIM, 2021)
Abdillah, Masykuri, “Toleransi Beragama dalam Masyarakat Demokrasi dan Multikultural” dalam Tim Penyusun, Konflik Komunal di Indonesia saat ini (Jakarta: INIS, 2003)
Abdullah, Taufik, “Pengantar” dalam Jeffrey Hadler, Sengketa Tiada Putus: Matriakat, Reformisme Agama, dan Kolonialisme di Minangkabau, terj. Samsudin Berlian (Jakarta: Freedom Institute, 2010)
Abegebriel, Agus Maftuh, “Gerakan Religious Extremist dan Ideologi Transnasional: Ancaman dan Tantangan bagi NKRI” dalam Tim Unhawas (ed.), Kumpulan Pemikiran Lokakarya Sikap Keberagamaan dalam Memperkokoh Semangat Kebangsaan (Semarang: Unhawas, 2021)
Al Munawar, Said Agil Husin, “Moderasi Beragama ditinjau dari Aspek Fikih dan Ushul Fikih” dalam Arief Subhan & Abdallah (ed.), Konstruksi Moderasi Beragama: Catatan Guru Besar UIN Syarih Hidayatullah Jakarta (Jakarta: PPIM, 2021)
Arif, Syaiful, Islam dan Pancasila: Perfektif Maqashid Syari’ah Prof. KH. Yudian Wahyudi P.hD (Yogyakarta: Cakrawala, 2022)
Azra, Azyumardi, “Bingkai Teologi Kerukunan Perspektif Islam” dalam Idris Thaha (ed.), Konteks Berteologi di Indonesia: Pengalaman Islam (Jakarta: Paramadina, 1999)
Effendi, Djohan, “Kemusliman dan Kemajemukan Agama” dalam Elga Sarapung, dkk (ed.), Dialog: Kritik & Identitas Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
Fauzi, Ihsan Ali, dkk. (peny.), Menggapai Kerukunan Umat Beragama: Buku Saku FKUB (Jakarta: PUSAD Paramadina, 2018)
Gunaryo, Achmad, dkk. Tradisi Moderasi dari Bilik Pesantren (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2023)
Journals
Fajriah, Nurul, “Kerukunan Umat Beragama: Relevansi Pasal 25 Piagam Madinah dan Pasal 29 UUD 1945” Jurnal Subtansia, Vol. 21, No. 2, (2019)
Feriyanto, “Tarekat dan Moderasi Beragama” Jurnal Tatar Pasundan, Vol. XIV, No. 2, (2020)
Interview
Idarussalam Tk. Sutan, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan Sumatera Barat pada Sabtu, 20 Januari 2024 pukul 15.00 WIB.
M. Rais Tk. Labai Nan Basa, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Sumatera Barat pada Sabtu, 20 Januari 2024 pukul 13.00 WIB.
Rahmat Tk. Sulaiman, Trainer Moderasi Beragama Sumatera Barat pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 20.00 WIB.
Rasman Tk. Labai Basa, Tokoh dan Pengajar Pesantren Sumatera Barat pada Kamis 25 Januari 2024 pukul 20.00 WIB.
Shafwatul Bary, Ulama Muda Sumatera Barat dan Pemerhati Pondok Pesantren pada Sabtu, 20 Januari 2024 pukul 15.00 WIB.
Zainal Tk. Mudo, Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Lubuk Alung Padang Pariaman pada Kamis, 7 Maret 2024 pukul 10.00 WIB.
Copyright (c) 2024 Zainal, Mohd Suhadi Mohamed Sidik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).