Between Halal and Haram: The Challenges and Adaptation of Halal Dietary Consumption Indonesian Muslim Immigrants in Japan

Halal Dietary Challenges and Adaptation Muslim Immigrants Japan

Authors

November 18, 2021
December 31, 2021

Downloads

Additional Files

This study examines the challenges and adaptation strategies of Halal food consumption by Indonesian Muslim immigrants in Japan. Since April 2019, Japan’s government decided to accept foreign workers under Specified Skills Visa Program to address the labor shortages in the country. This new policy will encourage more Muslim immigrants from Indonesia to search for higher income in Japan. The growing population of Muslim immigrants in Japan and inbound tourists from Islamic countries has triggered the development of Halal food products in Japan. The research uses a qualitative approach supplemented with semi-structured interviews of Indonesian Muslim Immigrants from various locations in Japan. This study has found that the Indonesian Muslim immigrants face three challenges to maintain their Halal dietary consumption. The different culture of social life has put social pressure on Muslim immigrants to follow the Japanese drinking and hangout habits. The difficulties of accessibility and a lack of variety of Halal food products make it a less appealing choice for busy-scheduled people. There is no legal body that has the authority to give Halal certification. Theory of deviance typology is used to analyze the adaptation strategy formed as the result of these challenges. There are four types of adaptation strategy formed by Indonesia Muslim immigrants: Conformity, Innovation, Ritualism, and Retreatism.

Penelitian ini mengkaji tentang tantangan dan strategi adaptasi konsumsi makanan halal oleh imigran Muslim Indonesia di Jepang. Sejak April 2019, pemerintah Jepang memutuskan untuk menerima pekerja asing di bawah Program Visa Keterampilan Khusus untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang. Kebijakan baru ini akan mendorong lebih banyak imigran Muslim dari Indonesia untuk mencari penghasilan yang lebih tinggi di Jepang. Meningkatnya populasi imigran Muslim di Jepang dan masuknya turis dari negara-negara Islam telah memicu berkembangnya produk makanan Halal di Jepang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilengkapi dengan wawancara semi terstruktur terhadap Imigran Muslim Indonesia dari berbagai lokasi di Jepang. Studi ini menemukan bahwa para imigran Muslim Indonesia memiliki tiga tantangan untuk mempertahankan konsumsi makanan halal mereka. Budaya kehidupan sosial yang berbeda telah memberikan tekanan sosial bagi imigran Muslim untuk mengikuti kebiasaan minum alkohol dan cara pergaulan orang Jepang. Kesulitan aksesibilitas dan kurangnya variasi produk makanan halal menjadikannya pilihan yang kurang menarik bagi orang-orang dengan jadwal sibuk. Tidak ada satu pun badan hukum yang berwenang memberikan sertifikasi halal. Teori tipologi penyimpangan digunakan untuk menganalisis strategi adaptasi yang terbentuk akibat tantangan tersebut. Ada empat jenis strategi adaptasi yang dibentuk oleh Imigran Muslim Indonesia: Conformity, Innovation, Ritualism, and Retreatism.