The Meanings of The Philosophy of Symbol of The Patuaekkon Tradition In The Mandailing Muslim Bataknesse Community on The Northern Border of West Sumatra
DOI:
https://doi.org/10.30983/it.v5i2.4893Keywords:
Philosophy of symbolic, Patuaekkon tradition, Mandailing community.Abstract
This article aims to describe the meaning of symbolic philosophy contained in patuaekkon tradition at the wedding of Mandailing Batak Muslim community in Kampung Harapan Village, Pasaman Regency. This research article uses the field research method, in which the researcher collects data directly at the research location to strengthen the results of the philosophical meaning contained in patuaekkon tradition with a descriptive approach. The results of this study indicate that the meaning of symbolic philosophy of patuaekkon tradition consists of water symbolizing purity, kaffir lime symbolizing cleanliness, silunjuang leaves symbolizing self-adjustment, midrib leaf of banana stem and miracle leaves symbolizing peace and tranquility, nacar symbolizing the process of life's journey, ulos symbolizing blessing and affection, onang-onang song as an expression of joy, praise, hope, advice, and prayer. Poda has a meaning as advice in social life, ways to find a good and right livelihood, and habits in life.
Artikel ini bertujuan  untuk menguraikan makna filosofi simboik yang terkandung dalam tradisi patuakkon pada pernikahan komunitas Muslim Batak Mandailing Perbatasan utara di Kampung Harapan Kabupaten Pasaman. Penelitian artikel ini menggunakan metode field reasearch, dimana peneliti mengumpulkan data-data secara langsung di lokasi penelitian untuk memperkuat hasil makna filosofi yang terkandung dalam tradisi patuaekkon dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna filosofi simbolik  tradisi patuaekkon terdiri dari air melambangkan kesucian, jeruk purut melambangkan kebersihan, daun silunjuang melambangkan penyusaian diri, pelepah batang pisang dan daun cocor bebek melambangkan kedamaian dan ketentraman, nacar melambangkan proses perjalanan hidup, ulos sebagai makna restu dan kasih sayang, lagu onang-onang sebagai ungkapan kegembiraan, pujian, harapan, nasehat, dan do’a, poda memiliki makna sebagai nasehat dalam berkehidupan sosial, cara-cara mencari penghidupan yang baik dan benar, dan kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan
References
Agustianto A. “Makna Simbol dalam Kebudayaan Manusiaâ€. Jurnal Ilmu Budaya. 8, no. 1 (2011).
Akhiril. Dkk. 2019. “The Performance of Mangupa Tradition in Angkola Cusum, Medan, Indonesiaâ€. Jurnal: Tazkir 5, no. 2 (2019).
Alam, Sutan Tinggi Berani Perkasa. 2005. Pembaharuan dan Modernisasi Adat Budaya Tapanuli Selatan Adat Hombr Dohot Adat Ibadat dalam Pelaksanaan. Padang Sidempuan: TP.
Ambarini., dan Nazla Maharani Umaya. Semiotika Teori dan Aplikasi Pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press, Th.
Arikunto, Suharsimis Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Dalimunte, Deni Eva Masida. “Tor-Tor pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Tapanuli Selataâ€. Jurnal: Seni Sastra 1. no. 2 (2019).
Dalimunthe, M. â€Eksistensi Perkawinan Pada Masyarakat Mandailing di Kota Medanâ€. Jurnal Hukum dan Syari’ah 12,. no. 2 (2020).
Diniarti, Dian Aprila. “Kajian Semiotik Kultural Peribahasa (Sesenggaq) Sasakâ€. Jurnal Lingua 14, no. 1 (2007).
Dora, Nuriza. “Kajian Kearifan Lokal Tradisi Marsattan/ Mangupa (Meminta Keselamatan) Pada Masyarakat mandailing Desa Gunung Melintang Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawasâ€. Ijtimaiyah Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya 4, no. 1 (2020).
Feriera, Rulia. Skiripsi: â€Pergeseran Norma Larangan Pernikahan Satu Marga (Studi Etnografis Adat Batak Mandailing di Kecamatan Barumus Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018.
Hafsah. “Fenomena Perkawinan Malangkahi dalam Adat Mandailing Natal ditinjau Menurut Hulum Perkawinan Indonesiaâ€. Jurnal Almaslahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam 9, no.1 (2021).
Hamzah, Ali. “Pelaksanaan Adat Margondang Pada Pesta Pernikahan: Pergumalan Antara Nilai Luhur Budaya dan Tuntutan Pragmatisâ€. Jurnal Hukum dan Syari’ah 12, no. 2 (2020).
Harahap, Nanda Fitri Herliani. Skripsi: “makna tradisi mangulosi pada pernikahan komunitas batak toba (di Desa Kampung Jering Kecamatan Bakauhenu Kabupaten Lampung Selatan)â€. Lampung: UIN Raden Intan, 2017.
M Dalimunte. 2010. Tesis. “Tutur Masyarakat Adat Batakâ€. Medan: UIN Sumatera Utara.
Malik,â€Zul. Skiripsi: 2019. (Tradisi Mangupa Lahiran Daganak (Kelahiran Anak) Pada Masyarakat Batak Mandailing Di Kampung Pencin, Desa Sikijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provisi Riau)â€, Yogyakarta: UIN Sunan KaliJaga,
Musyafa, Aisyah Ayu. 2020. “Perkawinan dalam Persfektif Filosofi Hukum Islamâ€. Jurnal Crepido 2, no. 2 (2020).
Nasution, Kharisma. “Pemajemukan dalam Bahasa Mandailing. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra 2, no. 2 (2005).
Nasution, Mutiara Efendi. Tesis. “Analisis Sturuktur, makna, dan Melodi Onang-Onang pada Adat Perkawinan Mandailing di Panyabunganâ€.UNSU.
Pohan, Haksa Romatua. “Moral Values in Margondang of Angkola Ethnicâ€. AICLL (Annual International Conference on Language And Literarure 3. no. 1 (2020).
Pohan, Muslim. “Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Mandailing Migran di Yogyakartaâ€. Jurnal: Madaniyah 8, no. 2, (2018).
Pulungan, Abbas. Dalihan Na Tolu Peran dalam Proses Interaksi antara Nilai-nilai Adat dengan Islam Pada Masyarakat Mandailing dan Angkola Tapanuli Selatan. Medan: Perdana Publishing. 2018.
Pulungan, Abbas. Dalihan Na Tolu Peran dalam Proses Interaksi Antara Nilai-nilai Adat dengan Islam Pada Masyarakat Mandailing dan Angkola Tapanuli Selatan. Medan: Perdana Publishing, 2018.
Radam, Noerid Haloei. Religi Orang Bukit. Yogyakarta: Semesta, 2001.
Simamora, Sampur Dongan. 2012.Hakekat dan Manifestasi Dalihan Na Tolu dalam masyarakat Adat Batak Toba. Pontianak: FH Untan Press.
Siregar, Hamdani Al Rasyid. “Makna Simbol Upacara Adat Pabuat Boru Pada Masyarakat Batak Mandailing di Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utaraâ€. Jurnal: Jom Fisip 6, no. 2 (2019).
Wijaya, Bambang, dan Elmisyah Nur. “Semiotika dalam Metode Penelitian Komunikasi“. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika an Media Massa- Pekommas 16, no.1 (2013).
Interviews
Baginda Mara Pardomuan Siregar, (Farmer, Traditional Leader, Uning-uningan Player) Tapsel) Interview, {21 Juni 2021}.
Karimulla, (The traditional Leader of Kampung Harapan Nagari Tj. Betung, South Rao District, Pasaman Regency) Interview, { 20 November 2020}.
Dongoran Mangaraja Lelo, (Farmer, the king of tribe) Interview, {21-22 June 2021}.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).