Exploring Weton Calculation for Wedding Dates: Insights From Javanese Culture and Islamic Perspectives

Authors

  • Mazro'atul Akhiroh Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v9i1.8150

Keywords:

Weton, Tradition, ‘Urf, Javanese

Abstract

This study explores the practice of calculating weton, which has become deeply rooted in the culture of the Javanese community in the Wajak District of Malang Regency, namely, calculating weton to determine wedding dates. The research, employing qualitative methods, aims to investigate or construct claims or explanations behind the facts. Data collection techniques involve observation, interviews, and documentary studies, while data analysis employs deductive methods. The findings reveal that weton consists of a series of seven days in a week: Sunday, Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, and five hari pasaran (market days) for Java, namely Legi, Pahing, Pon, Wage, and Kliwon. When calculating weton, Javanese people generally use three calendars that have been in existence for a long time: the Saka calendar, the Sultan Agung calendar, and the Pranata Mangsa. Weton is classified as al-‘urf al-fasid (a bad habit/tradition) when weton is seen as a talisman and a way to avoid misfortune. In Islam, belief in misfortune is called tathayyur.

References

Books and academic articles:

Badan Pusat Statistik Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Dalam Angka 2020. Medan: CV. Rilis Grafika, 2020.

Baghwi, Syaikh Farra’. Misykat Al-Mashabih. Semarang: Asy-Syifa, 1953.

Basri, Rusyda. “Nikah dalam Al-Quran.†Jurnal Hukum Diktum, Vol. 14, No. 2 (2016).

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologia Kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Daljoeni, N. Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa: Peranan Bioklimatologis dan Fungsi Sosiokulturalnya. Yogyakarta: Seri Terbitan Proyek Javanologi, 1983.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: Al-Waah, 1989.

Djaelani, Bisri M. Ensiklopedi Islam. Yogyakarta: Panji Pustaka, 2007.

Fathani, Syaikh Daud Bin Abdullah. Idhoh Al Bab li Muridi Al Nikah bi Ahs Shawab. Singapura: Al Haramain, 1998.

Hadi, Sutrisno. Metodelogi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Harahap, Khairul Fahmi, Amar Adly, and Watni Marpaung. “Perhitungan Weton sebagai Penentu Hari Pernikahan dalam Tradisi Masyarakat Jawa Kabupaten Deli Serdang (Ditinjau dalam Persfektif ‘Urf dan Sosiologi Hukum).†Al-Maslahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, Vo. 9, No. 2 (2021), 293-318.

Hasbiyallah. Fiqh dan Usul Fiqh: Metode Istinbat dan Istidlal. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Hibatullah, Habib Akbar. “Penentuan Hari Perkawinan Berdasarkan Perhitungan Weton di Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Perspektif ‘Urf.†Undergraduate Thesis—UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2023.

Jawi, Syaikh Abdurrauf Bin Ali al-Fansuri. Tarjuman al-Mustafid. Medan: Raja Pusblishing-Sumber Ilmu Jaya, 2017.

Khazin, Muhyiddin. Ilmu Falaq Teori Dan Praktek. Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004.

-----. Kamus Ilmu Falak. Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005.

Khotimah, Eka Aulia Khusnul. “Perhitungan Weton dalam Tradisi Pernikahan di Desa Kanamit Jaya, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau.†Undergraduate Thesis—IAIN Palangkaraya, 2020.

Kusuma, Hilman Hadi. Ensiklopedia Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia. Bandung: Alumni, 1977.

Musyarofah, Siti. “Praktik Perhitungan Hari Pernikahan Berdasarkan Weton: Studi Kasus Tradisi Perhitungan Weton pada Masyarakat Dusun Gesikan, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.†Master Thesis—UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2023.

Na’imah, Ifa Kutrotun. “Kontruksi Masyarakat Jawa tentang Perhitungan Weton dalam Tradisi Pra Perkawinan Adat Jawa (Studi di Dusun Petak Desa Beged Kecamatan Ngayam Kabupaten Bojonegoro).†Undergraduate Thesis—Universitas Airlangga Surabaya, 2017.

Nafi’, Muhammad Agus Yusrun and Trio Minarsono. “Tradisi Perhitungan Weton sebagai Penentuan Hari Pernikahan pada Masyarakat Jawa ditinjau dari Hukum Islam (Studi Masyarakat Suku Jawa di Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur).†Master Thesis—IAIN Palopo, 2023.

Rasyid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002.

Rohman, Miftah Nur. “Perhitungan Weton Pernikahan Menurut Adat Jawa dalam Perspektif Maslahah.†Undergraduate Thesis—IAIN Ponorogo, 2016.

Setiadi, David and Aritsya Imswatama. “Pola Bilangan Matematis Perhitungan Weton dalam Tradisi Jawa dan Sunda.†Adhum: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Administrasi dan Humaniora, Vol. 7, No. 2 (Oktober 2017).

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al Quran. Bandung: Mizan, 2007.

Sholikhin, Muhammad. Ritual dan Tradisi Islam Jawa: Ritual-Ritual dan Tradisi-Tradisi tentang Kehamilan. N.p.: Narasi, 2010.

Simanjuntak, Bistok Hasiholan. Analisis Curah Hujan pada Sistem Pranata Mangsa Baru: untuk Penentuan Pola Tanam. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, n.d.

Soekanto, Soerjono. Kamus Hukum Adat: Terdiri dari 4163 Entri. Bandung: Alumni, 1978.

Tsauri, M. Najib. “Primus Inter Pares: Mengungkap Fenomena Praktik Istikharah dan Perhitungan Weton dalam Tradisi Pernikahan Di Lamongan.†Refleksi: Jurnak Kajian Agama dan Filsafat, Vol. 22, No. 1 (2023), 79-100.

Wahib, Khoirul. “Analisis Peranan dan Pandangan Sesepuh tentang Praktik Perhitungan Weton Sebelum Pernikahan (di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati).†Undergraduate Thesis—IAIN Kudus, 2019.

Zen, Chairul. Ensiklopedia Ilmu Falak dan Rumus-rumus Hisab Falak. Medan: Tim BHR Provinsi Sumatera Utara, 2008.

Zubaidah, Dwi Arini. “Penentuan Kesepadanan Pasangan Pernikahan Berdasarkan Perhitungan Weton.†Volgsgeist, Vol. 2, No. 2 (Descember 2019), 207-223.

Interviews:

Edy, Wajak, 10 July 2022.

Laras, Wajak, 11 July 2022.

Maya, Wajak, 13 July 2022.

Salim, Wajak, 16 July 2022.

Sugiharto, Wajak, 17 July 2022.

Wawan, Wajak, 5 July 2022.

Downloads

Submitted

2024-03-04

Accepted

2024-07-11

Published

2024-08-30

Issue

Section

Articles