Contextualization of Maqashid Sharia Towards the Use of Sex Toys for Married Couples

Wiwi Juniarti(1), Shafra Shafra(2*)
(1) Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi
(2) Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi
(*) Corresponding Author
DOI : 10.30983/al hurriyah.v8i1.6189

Abstract

Sex toys are sex aids used to satisfy one's lust. Generally sex toys are used by single people. Then sex toys are also used by some married couples.This paper aims to examine the maqashid syariah review of the use of sex toys for married couples by focusing on two questions. First, the law uses sex toys for husband and wife. Second, how is the maqasid sharia review regarding the use of sex toys for married couples. The type of research in this paper is library research with a qualitative approach. Data collection is done by reading books, journals, articles related to the research being carried out. Then analyzed by deductive method. Based on the study of Islamic law, the use of sex toys for married couples is unlawful, this follows the istimnā’  (masturbation/onanism). In the perspective of maqasid sharia, the use of sex toys has a negative impact on health and psychological (mental). Even these sex toys, if used for a long time, make the wearer addicted to the tool. So that the impact on household disharmony. However, in an emergency such as LDR (long distance relationship), one partner suffers from a disease and a condition of sexual libido that cannot be controlled, so that the use of sex toys for married couples can be tolerated. The goal is to avoid adultery and maintain the integrity of the marriage.

Seks toys merupakan alat bantu seks yang dipakai untuk memuaskan birahi seseorang. Umumnya seks toys ini digunakan oleh orang yang melajang. Kemudian seks toys ini digunakan juga oleh sebahagian pasangan suami istri. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji konteksasi maqashid syariah terhadap penggunaan seks toys bagi pasangan suami istri dengan memfokuskan pada dua pertanyaan. Pertama, hukum menggunakan seks toys bagi suami isteri. Kedua, bagaimana konteksasi maqasid syariah atas penggunaan seks toys bagi pasangan suami isteri tersebut. Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku, jurnal, artikel yang berhubungan dengan kajian yang dilakukan. Selanjutnya dianalisis dengan metode deduktif. Berdasarkan kajian hukum Islam, penggunaan seks toys bagi pasangan suami istri hukumnya haram. Hal ini mengikuti hukum istimnā’  (masturbasi/onani). Dalam perspektif maqashid syariah penggunaan seks toys berakibat negatif terhadap kesehatan dan psikologis (mental). Bahkan seks toys ini jika digunakan dalam jangka panjang, membuat pemakainya ketergantungan dengan alat tersebut. Sehingga berdampak pada ketidakharmonisan rumah tangga. Akan tetapi dalam kondisi darurat seperti LDR (long distance relationship), salah satu pasangan menderita penyakit serta kondisi libido seks yang tidak bisa dikendalikan, maka penggunaan seks toys bagi pasangan suami isteri tersebut dapat ditoleransi. Tujuannya agar terhindar dari zina dan perkawinannya tetap utuh.

Keywords


Sex Toys, Married Couple, Maqashid Sharia

References


Abidin, Zainul, Analisis Hukum Islam Terhadap Penggunaan Alat Perangsang Seks Bagi Pasangan Suami Istri (Surabaya : fakultas syariah IAIN Sunan Ampel, 2010)

Al-Baihaqi, Syu’ab Al-Iman, Jilid 7, (Riyadh: Maktabah al-Rasyid, 2003) Cet. ke-1, 330.

al-Khadimi, Nur al-Din ibn Mukhtar, Ilm al-Maqashid al-Syari’ah, (Riyadh: Maktabah al-Abikan, 2001), cet. Ke-1

Al-Syathibi, Abu Ishaq, Al-Muwafaqat Fi Ushul Al-Syari’ah, Juz II, (Mesir: Maktabah al-Tijariah al-Kubra, tth)

Dimyati, Muhammad Syata, I’anatut A t-Thalibin, Jilid IV, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th)

Hanbal, Ahmad ibn, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Juz 5, (Beirut : Dar al-Fikr, tth)

Jurjawi, Ali Ahmad, Hikmah Al-Tasyrik Wa Falsafatuhu, Jilid II, (Beirut: Dar al-fikr, tth)

Marditia, Putri Purbasari Raharningtyas, ‘Tanggungjawab Hukum Marketplace Terhadap Pemasaran Alat Bantu Seksual Di Bawah Umur’, Meta-Yuridis, Vol.5, No.2, (2022)

Muslim, Shahih Muslim, Juz I, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992)

Prakoso, R. Gilang Warih, Analisis Yuridis Pasal 533 Ayat (3) KUHP Jo.Pasal 27 Ayat (1) UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Terkait Penjualan Seks Toys (Alat Bantu Seksual) Melalui Media Online Di Indonesia (Malang, Fakultas Hukum Universitas brawijaya, 2016)

Qardhawi, Yusuf, Fatwa-Fatwa Kontemporer, Judul Asli Hady Al-Islam Fatawi Mua’sirah, Terjemah As'ad Yasin, Jilid I, (Jakarta: Gema Insani Pers, 1995)

Qardhawi, Yusuf, Halal Haram Dalam Islam (Surakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2004)

Qardhawi, Yusuf, Halal Haram Dalam Islam Ter, Wahid Ahmadi, (Surakarta: Era Intermedia, 2000)

Sarwat, Ahmad, Maqashid Syariah (Jakarta: Fiqih Publishing, 2019)

Shiddiq, Ghofar, ‘Teori Maqashid Al-Syariah Dalam Hukum Islam’, Jurnal asy-Syariah, Vol. XLIV, No.118 (Juni-Agustus 2009).

Trianto, Titik Tri Wulan, Poligami Perspektif Perikatan Nikah (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007)

Trigiyono, Ali, Hukum Onani Perspektif Perbandingan Madzhab, Jurnal Hukum Islam, vol.1, No.11 (2013)

Zuhaili, Wahbah Al-, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 7, Terj. Abdul hayyie al-Kattani, (Depok: Gema Insani Press, 2011)


Article Statistic

Abstract view : 428 times
PDF views : 90 times

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Wiwi Juniarti, Shafra Shafra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.