Cooperation System of Gaduh Sapi in Fiqh Mu’āmalah in Tanjung Kulon Kajen Village Pekalongan
Abstract
This study aims to describe the “gaduh sapi” collaboration in terms of practice and review of mu’āmalah fiqh in Tanjung Kulon Village, Kajen Country, Pekalongan District. This research is using descriptive qualitative research. The sources used in this study are data from interviews, observations, documentation, and literature data. The subjects of this study were cattle managers and owners of capital. Data collection techniques used non-participant observation methods, structured interviews, and documentation. The data analysis used is qualitative by using the deductive method. The study results show that the practice of “gaduh sapi” in Tanjung Kulon Village follows the habits of the village community both in terms of how to manage, provide capital, and share profits. The model of rowdy practice is carried out with two events, namely fattening and breeding. The “gaduh sapi” collaboration carried out by the community as a means of helping. The practice of “gaduh sapi” cooperation carried out by the community is in accordance with the rules of fiqh mu’āmalah, namely using a muḍārabah contract. Because the capital owner gives the business manager the freedom to manage his business, develop it without limiting the type, time, and place. The capital used in this rowdy cooperation practice is goods, namely cows. This follows one of the conditions for muḍārabah capital: it can be in the form of money or goods that are valued (cows are included). So that at the end of time the distribution of results can be distinguished from profits. Where cattle capital remains the right of the owner of the capital, then the fattening and breeding results are shared. The provisions of the benefits carried out by the people of Tanjung Kulon Village are by the rules of al-ghunmu bi al- ghurmi (risks are balanced with benefits). This study also confirms that there are no contracts containing gharar in the “gaduh sapi” practice.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “gaduh sapi” dari segi praktik dan tinjauan fiqh mu’āmalah di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan data literatur. Subjek penelitian ini adalah pengelola sapi dan pemilik modal. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi non-partisipan, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa praktik “gaduh sapi” di Desa Tanjung Kulon mengikuti kebiasaan masyarakat desa baik dari segi cara pengelolaan, penyediaan modal, dan pembagian keuntungan. Model praktik gaduh yang dilakukan dengan dua acara yaitu penggemukan dan pengembangbiakan. Kerjasama “gaduh sapi” yang dilakukan oleh masyarakat sebagai sarana tolong menolong. Praktik kerjasama “gaduh sapi” yang dilakukan masyarakat sudah sesuai dengan aturan fiqh mu’āmalah, yaitu menggunakan akad muḍārabah. Pengelola usaha diberi kebebasan oleh pemilik modal untuk mengelola usahanya, mengembangkan tanpa memberi batasan jenis, waktu serta tempat. Modal yang digunakan dalam praktik kerjasama gaduh ini adalah barang yaitu sapi. Hal ini sudah sesuai dengan salah satu syarat modal muḍārabah yaitu dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai (sapi termasuk di dalamnya). Pada waktu akhir pembagian hasil dapat dibedakan dari keuntungan. Dimana modal sapi tetap menjadi hak pemilik modal, selanjutnya hasil penggemukan dan pengembangbiakan yang dibagihasilkan. Ketentuan keuntungan yang dilakukan masyarakat Desa Tanjung Kulon telah sesuai dengan kaidah al-ghunmu bi al-ghurmi. Hasil penelitian ini juga menegaskan bahwa tidak ditemukan akad yang mengandung gharār dalam praktik “gaduh sapi” disana.
Keywords
References
Adinugraha, Hendri Hermawan, ‘Penerapan Kaidah Al-Ghunm Bi Al-Ghurm Dalam Pembiayaan Mushārakah Pada Perbankan Syariah Pendahuluan Konsep Dasar Dalam Perbankan Syariah Ialah Konsep Pembagian’, Economica, 8 (2017), 81–102
Anas, M. Yusuf Azwar, ‘Perspektif Ulama Terhadap Akad Murabahah Untuk Modal Usaha Mikro’, Dialektika:Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 1.1 (2017)
Arifin, Zarul, ‘Praktik Bagi Hasil Pengelolaan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Pada Koperasi Cempaka Biru Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas Perspektif Hukum Islam’, Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam, 5.1 (2020)
Asmaret, Desi, ‘Ontologi Hukum Islam’, Jurnal Al-Himayah, 2.1 (2018)
Firdaweri, ‘Perikatan Syari’ah Berbasis Muḍārabah (Teori Dan Praktik)’, Asas, 6.2 (2014)
Ghulam, Zainil, ‘Relasi Fiqh Muamalat Dengan Ekonomi Islam’, Iqtishoduna, 8.2 (2016)
Hidayatullah, Muhammad Syarif, ‘Implementasi Akad Berpola Kerja Sama Dalam Produk Keuangan Di Bank Syariah (Kajian Muḍārabah Dan Musyarakah Dalam Hukum Ekonomi Syariah)’, Jurnal Hadratul Madaniyah, 7.1 (2020)
Irawan, Vendra, ‘Kajian Tentang Kedudukan Agunan Dalam Akad Pembiayaan Muḍārabah Pada Bank Syariah’, Al Hurriyah: Jurnal Hukum Islam, 4.2 (2019)
Jalaluddin, Jalalludin, and Ambok Pangiuk, ‘Bagi Hasil (Studi Tentang Implikasi Konsep Maqasid Al-Syariah Al-Syatiby)’, Indonesian Journal of Islamic Economics and Business, 1.1 (2016)
Jolley, Jeremy, and Jeremy Jolley, ‘Qualitative Research in Practice’, in Introducing Research and Evidence-Based Practice for Nursing and Healthcare Professionals, 2020
Khairan, Khairan, ‘Strategi Membangun Jaringan Kerjasama Bisnis Berbasis Syariah’, Jurnal Pemikiran Keislaman, 29.2 (2018)
Madinah, Siti Hasnaa, Putri Karunia Sari, and Isnaini Rofiqoh, ‘Analisis Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Jasa Titip Beli Online Dalam Prespektif Kaidah Fikih Ekonomi (Studi Kasus Pada Akun Instagram @jastiperopa777)’, El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB), 9.2 (2019)
Maryani, ‘Kerjasama/Syirkah Dalam Bisnis Islam’, Iqtishodiyah: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 4.1 (2018)
‘Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun’, Perspektif Sosiologi, 3.1 (2015)
Nurhadi, Nurhadi, ‘Konsep Pelayanan Perspektif Ekonomi Syariah’, EkBis: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2.2 (2020)
Patten, Mildred L., and Mildred L. Patten, ‘Qualitative Research Design’, in Understanding Research Methods, 2018
Rasyid, Muhammad Makmun, ‘Islam Rahmatan Lil Alamin Perspektif KH. Hasyim Muzadi’, Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11.1 (2016)
Saputra, Govi Tri, ‘Formulasi Klausula Force Majeure Dalam Kontrak Dagang Internasional’, Jurist-Diction, 3.3 (2020)
Shobirin, Shobirin, ‘Jual Beli Dalam Pandangan Islam’, BISNIS: Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 3.2 (2016)
Siti, Ai, Ifa Hanifia Senjiat, and Amrullah Hayatudin, ‘Tinjauan Fiqh Muamalah Tentang Upah Pemeliharaan Hewan Ternak Pada Akad Ijarah (Praktik Gaduh Sapi)’, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, 2020
Sri Wahyuni, Nining, ‘Analisis Fikih Sistem Pembiayaan Muḍārabah Dalam Praktik Dan Peraturan Perundang–Undangan Perbankan Syari’ah’, FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 2.1 (2016)
Subaiti, Berkah, Istianah Istianah, and Wage Wage, ‘Pandangan Hukum Islam Terhadap Kerja Sama Gaduh Sapi Di Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen’, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 2.1 (2019)
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensido, 2017
Susi Tri Wahyuni, and Kusni Hidayati, ‘Program Pengembangan Kandang Intensif Ternak Sapi Gaduh Di Trenggalek’, Ekobis Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1.2 (2020)
Syarifuddin, Amir, ‘Garis-Garis Besar Fiqh’, Katalog Perpustakaan Badan PPSDMK Kemenkes RI, 2010
Article Statistic
Abstract view : 239 timesPDF views : 193 times
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hendri Hermawan Adinugraha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.