RELEVANSI DAN KORELASI QAW’ID AL-TAFSIR DENGAN USHUL AL-FIQH
Abstract
Dinamika penafsiran al-Qur’an dan beragam upaya untuk memahami maksud tersirat dibalik ayat-ayatnya hingga hari ini masih tetap menarik perhatian dan minat para cendikiawan muslim maupun non muslim. Satu hal yang menjadi salah satu faktor mengapa al-Qur’an tetap menjadi the most wanted hingga saat ini mungkin saja adalah posisi al-Qur’an sebagai sumber primer ajaran Islam dengan kajian yang cukup holistik. Segala masalah yang dihadapi muslim dapat dikembalikan dan dicari solusinya dalam al-Qur’an. Pesatnya upaya penafsiran al-Qur’an pada dinamikanya diimbangi oleh berkembangnya ilmu bantu penafsiran yang juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup menjanjikan. Hal ini menjadi logis dan rasional sebab untuk memiliki pemahaman yang komprehensif, seorang mufassir haruslah menguasai beberapa ilmu bantu seperti ilmu bahasa, balaghah, qawaid, fiqih, ushul fiqih dll.
References
Al-Sabat, Khalid bin Usman. Qawa’id al-Tafsir Jam’an wa Dirasatihi, Mesir: Dâr Ibn ‘Affan, 1421 H
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1997
Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul al-Fiqh, Kairo: Dâr al-Kuwaityyah, 1968
Subhi Mahmashani, Falsafah Tasri’ fi al-Islam, Beirut: Dâr Ilmi lil malayyin, 1968
Muhammad Adib Saleh, Tafsir al-Nushus fi fiqh al-Islami, tt: Maktabah Islami, 1984
Article Statistic
Abstract view : 1499 timesPDF views : 3110 times
Full Text:
PDF
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Syofrianisda Syofrianisda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.