ISLAM DAN PEMBAURAN SOSIAL: REKONSTRUKSI FENOMENA MULTIKULTURALISME
Downloads
Islam, as religion which has a universal concept, views that assimilation is inhern (traits) which stands in every individu, thus, in the next stage also dwells in every human group as the group of individuals themselves. The relationship between Islam and assimilation is absolute; it can be seen in al Hujurat: 13 which mean that the necessity for human to socialize or assimilate. In addition, the meaning of the verse is the design of God about pluralism in the present context and review by using the term of multiculturalism. Assimilation requires the interrelatedness of understanding and mutual respect of differences as a thing that must be upheld, because only with mutual respect the assimilation will be carried out responsibly and dignityly. In contrary, without promoting respect for differences in attitude, the assimilation could certainly have a lot of problems; even tends to face competition wrapped by hyphocretism.
ebagai agama yang memiliki konsep universal, Islam berpandangan bahwa pembauran merupakan sesuatu yang inhern (sifat bawaan) yang ada pada setiap individu manusia, sehingga pada tahapan selanjutnya juga bersemayan pada setiap kelompok manusia yang merupakan kumpulan dari individu-individu itu sendiri. Hubungan antara Islam dan pembauran merupakan sesuatu yang mutlak, hal ini bisa dilihat dalam surat al Hujurat :13 yang bermakna keharusan bagi manusia untuk bersosialisasi atau melakukan pembauran. Selain itu, makna dari ayat tersebut adalah adanya design Allah tenang pluralisme yang dalam konteks kekinian di kaji dengan menggunakan term multikulturalisme. Pembauran menuntut adanya kesaling pemahaman dan saling menghargai adanya perbedaan sebagai suatu yang harus dijunjung tinggi, sebab hanya dengan adanya sikap saling menghargai tersebut, pembauran akan dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan bermartabat. Sebaliknya, tanpa mengedepankan sikap penghargaan terhadap perbedaan, maka pembauran bisa dipastikan akan banyak mengalami kendala bahkan cenderung terjadi kompetisi yang dibaluti hipokretisme.ÂArifin, Syamsul, Studi Agama: Perspektif Sosiologis dan Isu-isu Kontemporer (Malang: UMM Press. 2009)
Banawiratma, J.B., Atas Nama Agama (Bandung: Pustaka Hidayah, 1998)
Boisard, Marcel A., Humanisme Dalam Islam, alih bahasa M. Rasjidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989)
Haryatmoko, Dominasi Penuh Muslihat; Akar Kekerasan dan Diskriminasi (Jakarta: Gramedia, 2010)
Khaldun, Ibn, Muqaddimah, terj. Ahmadi Thoha (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009)
Madjid, Nurcholish, Cendekiawan dan Religiusitas Masyarakat; Kolom-kolam di Tabloid Tekad (Jakarta : Paramadina, 1999)
----------, “Hak Asasi Manusia, Pluralisme Agama dan Integrasi Nasional : Antara Konsepsi dan Aktualisasiâ€, dalam Anshari Thayib dkk. (ed.), HAM dan Pluralisme Agama, (Surabaya : PKSK, 1997)
Nasikun, Sistem Sosial Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
Poloma, Margareth M. (ed), Sosiologi Kontemporer, terj. Yasogama (Jakarta: Rajawali Pers, 2010)
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, terj. Alimandan (Jakarta: Kencana, 2012)
Ruslan, Idrus, “Pluralisme dan Integrasi Bangsaâ€, Makalah disampaikan pada Seminar Daerah Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung 27 Oktober 2015.
Scruton, Roger, A Dictionary of Political Thought (London: Macmillan, 1984)
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2007)
Tanja, Victor I., Pluralisme Agama dan Problema Sosial; Diskursus Teologi Tentang Isu-isu Kontemporer (Jakarta : Pustaka Cidesindo,
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).