WACANA SUFISTIK : TASAWUF FALSAFI DI NUSANTARA ABAD XVII M: ANALISIS HISTORIS DAN FILOSOFIS


Authors :
(1) Syafwan Rozi Mail (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia)

Abstract


Sufistict discourse of Sufism philosophy has grown rapidly to accompany the development of Islam in the period of growth in the archipelago. Seen from the source or network, in the 17th century AD it understood to be brought by the Sufi clerics or nomads who came from Persia and India, although the period appears haramain network is considered as a counter that ultimately criticize the ideology of philosophical Sufism that has developed before. The ideology of philosophical Sufism which developed in the archipelago in terms of the essence of the teachings comes from the philosophical Sufi mursia Ibn 'Arabi received by the archipelago of the archipelago through the followers of Ibn'Arabi or learned from his works which are encountered when wandering the middle queue - persia to study. Hamzah Fansuri and Syamsuddin Sumaterani as representenatasi of wujudiyyah in the archipelago is very stressed to maintain the concept of monotheism in an original and really crowded God. Hamzah especially emphasizes the stages of la ta'ayyun as a pure divine element. While Syamsuddin emphasize to his followers to understand al-muwahhidin al-shiddiqin, not equating anatara God with nature but understood by the logic of thinking that the form of nature is majazi or shadow of the form of God. With this understanding Syamsuddin has first clarified. Wacana sufistik tasawuf falsafi telah berkembang pesat mengiringi perkembangan Islam pada masa pertumbuhan di Nusantara. Dilihat dari sumber atau jaringannya, pada abad ke-17 M, paham tersebut dapat dikatakan dibawa oleh ulama atau pengembara sufi yang datang dari Persia dan India, walaupun kurun itu muncul jaringan Haramain dianggap sebagi tandingan yang akhirnya mengkritik paham tasawuf falsafi yang telah berkembang sebelumnya. Paham tasawuf falsafi yang berkembang di Nusantara dari segi esensi ajaran berasal dari sufi filosofis mursia Ibn’ Arabi yang diterima ulama Nusantara melalui pengikut-pengikut Ibn’Arabi atau dipelajarai dari karya-karyanya yang ditemui ketika mengembara ke timut tengah – persia untuk menuntut ilmu. Hamzah Fansuri dan Syamsuddin Sumaterani sebagai representasi dari paham wujudiyyah di Nusantara sangat menekankan untuk memahani konsep tauhid secara orisinil dan benar-benar mengesakan Tuhan. Khususnya Hamzah menekanan sekali tahapan la ta’ayyun sebagai unsur ketuhanan yang murni. Sedangkan Syamsuddin menekankan kepada pengikutnya untuk berpaham al-muwahhidin al-shiddiqin, tidak menyamakan anatara Tuhan dengan alam tapi dipahami dengan logika berfikir bahwa wujud alam adalah majazi atau bayangan dari wujud Tuhan. Dengan paham ini Syamsuddin telah terlebih dahulu mengklarifikasi.

Keywords


Sufistict Discource, Philosophy Shufi, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumaterani

Full Text:

PDF

| DOI: http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v3i2.405

References

Buku Teks

Abdul Hadi W. M, Islam Cakrawala Estetik dan Budaya (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999).

Abdullah, Taufik, Islam dan Masyarakat Pantulan Sejarah Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1986).

________, Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara (Jakarta: LP3ES, 1998).

Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVI dan XVII (Bandung: Mizan, 1998).

Dahlan, Abdul Azis, Penilaian atau Paham Wahdat al-Wujud Tuhan, Alam dan Manusia dalam Tasawuf Syamsuddin Sumatrani (Padang: IAIN “IB” Press, 1999).

Daudy, Ahmad, Allah dan Manusia dalam Konsepsi Nuruddin al-Raniry (Jakarta: Rajawali Pers, 1983).

Fansuri, Hamzah, Zinad al-Wahiddin, dalam Edisi Abdul Hadi Hamzah Fansuri, Risalah Risalah Tasawuf dan Puisi-Puisinya (Bandung: Mizan, 1995).

Hadi, W.M Abdul., Hamzah Fansuri. Risalah Tasawuf dan Puisi-Puisinya (Bandung: Mizan, 1995).

Hadiwidjono, Harun, Islam Kebatinan abad ke-XVI di Indonesia (Yogyakarta: BPK Mulya,1985).

Hooker, M. B. (ed) Islam in South-East Asia (Leiden : E. J. Brill, 19-83).

Ibn ‘Arabi, Muhyi al-Din, al-Futuhat al-Makiyyah (Kairo: Dar al-Kutub al-‘Arabiyyah al-Kubra, 1977).

Jamil, Muhammad, Hikayat Aceh (Jakarta: Bineka, 1986).

Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam (Jakarta: PT Rajawali Grafindo, 1998).

Noer, Kautsar Azhari, Ibn al-‘Arabi: Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan (Jakarta: Paramadina, 1995).

Sumatrani, Syamsuddin, Jawahir al-Haqaiq, dalam edisi C. A. O Nieuwenhujze, Samsu’l Din van Pasai (Leiden: E. J. Brill, 1945).

Zoertmulder, P. J., Manunggaling Kawula Gusti, Panteisme dan Monisme dalam Satra Suluk Jawa (Jakarta: Gramedia, 1995).

Jurnal

Anshori, Muhammad Afif, “Kontestasi Tasawuf Sunni dan Tasawuf Falsafi di Nusantara”, Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 4, No. 2, 2014.

Bruinessen, Martin van, “Studies of Sufism and the Sufi Orders in Indonesia”, Die Welt des Islams, Vol. 38, No. 2, 1998.

________, “The origins and development of Sufi Orders (Tarekat) in Southeast Asia”, Studia Islamika, Vol. 1, No. 1, 1994.

Fathurrahman, Oman, “Sejarah Pengkafiran dan Marginalisasi Paham Keagamaan di Melayu dan Jawa: Sebuah Telaah Sumber”, Analisis, Vol. XI, No. 2, 2011.

Feener, R. Michel, “A Re-Examination of the Place of al-Ḥallāj in the Development of Southeast Asian Islam”, Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Vol. 154, No. 4, 1998.

Guillot, Claude & Ludvik Kalus, “Batu Nisan Hamzah Fansuri”, Jurnal Terjemahan Alam & Alam Tamadun Melayu, Vol. 1, 2009.

Johns, A.H. “Sufism in Southeast Asia: Reflections and Reconsiderations”, Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 26, 1995.

________, “The Role of Sufism in the Spread of Islam in the Malaya and Indonesia”, Journal of the Pakistan Hitorical Society, Vol. 9, 1961.

________, “Sufism as a Category in Indonesian Literature and History”, Journal of Southeast Asian History, Vol. 2, No. 2, 1961.

Mujiburrahman, “Tasawuf di Masyarakat Banjar: Kesinambungan dan Perubahan Tradisi Keagamaan”, Kanz Philosophia, Vol. 3, No. 2, 2013.




DOI: http://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v3i2.405

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Syafwan Rozi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________________________
Academia.Edu

Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies
e-ISSN / p-ISSN : 2477-12012477-1309
: Organized by : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
: https://ejournal.uinbukittinggi.ac.id/index.php/Islam_realitas

: islamrealitas.uibukittinggi@gmail.com - islamrealitas@uinbukittinggi.ac.id
: View Stats "Islam Realitas"
Creative Commons License
Licensed Under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License